JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ekonom senior Rizal Ramli(RR) mengaku yakin akan terjadi perubahan kekuasaan pada Pilpres 2019 mendatang.
Hal itu diungkapkan Rizal berdasarkansituasi Tanah Air saat ini. Menurutnya, banyak alasan yang mendasari keinginan rakyat agar Jokowi dicukupkan satu periode memimpin Indonesia.
Rizal mengatakan, pemicu utama perubahan kekuasaan adalah krisis kepercayaan umat Islam kepada penguasa.
Dia juga menyiroti soal ekonomi bangsa, masalah pangan, dan moneter yang terjadi hampir bersamaan.
"Faktor utama yang akan mewujudkan 2019 Ganti Presiden adalah karena umat Islam merasa didiskriminasi oleh penguasa saat ini," kata Rizal disela-sela dialog kebangsaan bertajuk; 'Rupiah Rontok, Harga Meroket. Arahnya Kemana?' Di 'Sekber Indonesia',di The Kemuning, Menteng, Jakarta, Rabu (11/7/2018) malam.
Rizal menyebut, kesan pemerintah saat ini tidak pro-Islam sulit dibantah. Bahkan, sebagian umat Islam merasa tertindas di era Jokowi.
"Umat Islam tertekan. Ulama dikriminalisasi, bahkan ada yang dianiaya dan sebagainya," ucap Rizal.
"Keadaan ini tidak terlalu baik bagi petahana dan lebih baik 2019 rakyat merasa perlu mencari presiden baru," katanya.
Menurut Rizal, fakta bahwa aparat selama ini agresif terhadap kasus-kasus yang menimpa umat Islam dan ulama tak bisa ditepis dengan hanya pernyataan pers atau semacamnya.
Sebaliknya, lanjut dia, jika orang-orang 'sebelah' yang terjerat kasus hukum, aparat dinilai lamban dan malah enggan menindaknya.
Namun demikian, Rizal menyadari bahwa pergantian kekuasaan tidaklah pernah mudah.
"Memang, untuk mengalahkan penguasa butuh uang yang tidak sedikit. Tapi uang bisa dikalahkan oleh militansi rakyat dan umat. Sejarah membuktikan ini, yang terbaru Perdana Menteri petahana Najib Razak tumbang di tangan militansi rakyat Malaysia kepada politisi senior Mahathir," tegas Rizal.
Selain itu, Rizal menambahkan, faktor lain yang akan mendorong pergantian kekuasaan adalah kondisi ekonomi rakyat yang belakangan kian melarat.
"Utang juga mengalami peningkatan yang luar biasa dan kemudian pinjaman luar negeri tidak jelas penggunaannya untuk apa," beber Rizal.
"Saya sudah keliling di Jawa, mulai Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Madura. Para petani yang sebelumnya mendukung Mas Jokowi sekarang mereka sudah berjanji tidak akan pilih Jokowi lagi. Petani kecewa dan marah dengan kondisi saat ini," ungkap mantanKepala Badan Urusan Logistik (Bulog) itu.
Dengan fakta tersebut, lanjut Rizal, rakyat pun sudah sampai pada kesimpulan bahwaperubahan kekuasaan adalah jawabannya.
"Rakyat saat ini menunggu pemimpin baru yang bisa menjawab persoalan mereka. Nah, kalau nanti Mas Prabowo (Ketum Gerindra) jadi presiden, atau Rizal Ramli yang terpilih, mari kita sama-sama benahi ini," ucap mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu.
"Namun, harapan rakyat ini selain menunggu presiden baru juga perlu presiden yang bernyali. Dan orang itu, kalau bukan Mas bowo ya saya," ucap Rizal berseloroh.
Untuk diketahui, dalam acara dialog kebangsaan ini turut hadir sejumlah tokoh, antara lain Waketum DPP Gerindra,Ferry Juliantono,Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra yang juga Wagub DKI Sandiaga Uno, Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik, Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Syarif, dan Ketua KATAR, Sugiyanto. (Alf)