JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli memprediksi Indonesia akan menjadi lebih baik apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) dimundurkan memimpin republik ini. Menurut dia, masyarakat akan damai pasca Jokowi lengser dari jabatan Presiden Republik Indonesia.
“Banyak yang bertanya, apakah jika Jokowi berhenti, mundur atau diundurkan, Indonesia akan lebih baik? Bukannya akan makin hancur, makin susah? Justru sebaliknya, Indonesia akan lebih baik, lebih damai, ekonomi rakyat akan lebih baik, damai dan makmur pasca-Jokowi,” kata Rizal Ramli saat dihubungi pada Rabu, 18 Mei 2022.
Karena, kata Rizal Ramli, jika Jokowi mundur tidak ada lagi namanya Islam-phobia berbayar alias dihapuskan. Kemudian, penegakan hukum anti-KKN akan lebih tegas, harga kebutuhan pokok akan diturunkan seperti minyak goreng, listrik, LPG agar di kantong rakyat ada uang, dan pemilu jujur adil.
“Ekonomi rakyat pasti akan lebih baik pasca-Jokowi, yakni kredit UKM ditingkatkan dari 18 persen kredit nasional jadi 30 persen, sehingga lapangan kerja akan naik. Lalu, cicilan utang akan dikurangi dari Rp770 trilliun menjadi setengahnya. Penghematan cicilan untuk internet gratis dan lainnya,” jelas dia.
Selain itu, Rizal Ramli melihat pasca Jokowi wibawa dan pengaruh internasional Indonesia akan meningkat. Selanjutnya, pemimpin pasca Jokowi harus mengerti geopolitik, diplomasi international dan teguh dalam prinsip bebas-aktif dan berjuang untuk perdamaian dunia.
“Indonesia pasca-Jokowi akan sangat berpengaruh dan dihormati di ASEAN 10, diperhitungkan di Asia, dan jadi salah satu pemimpin penting Gerakan Non-Blok dengan memperjuangkan aspirasi perlunya tatanan dunia baru yang lebih adil dan manusiawi,” ujarnya.
Sebelumnya Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengingatkan sejumlah elemen buruh yang melakukan unjuk rasa untuk tetap menjaga situasi ketertiban dan tidak terprovokasi dengan oknum-oknum yang membuat kericuhan.
“Himbauanya agar menjaga situasi tetap tertib, aman dan menghargai masyarakat pengguna jalan lainnya. Jangan sampai disusupi oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab,” kata Dedi.
Diketahui, massa demonstran saat melakukan aksi unjuk rasa bulan Ramadhan 1443 Hijriyah kemarin, sempat terbentang spanduk yang mendesak "Jokowi Mundur" dari jabatan Presiden Republik Indonesia.
Selain itu, spanduk tersebut juga bertuliskan "Mosi tidak percaya terhadap DPR dan Pemerintah Jokowi-Ma"ruf". Akhirnya, terjadi bentrokan saat demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Rencananya, sejumlah elemen masyarakat dari buruh seperti Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) akan kembali gelar demo besar pada 21 Mei 2022, bertepatan dengan momentum reformasi. Aksi itu puncak dari rangkaian gelombang unjuk rasa di berbagai daerah.
"Pada 21 Mei, bertepatan momentum reformasi. Siapkan kekuatan kita, sosialisasikan ke kampus-kampus, ke pabrik-pabrik, ke kampung-kampung bahwa rakyat akan terus berjuang, rakyat akan terus bergerak," kata Sekretaris Jenderal KASBI pada Kamis, 21 April 2022.
Massa aksi dari Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menilai, Pemerintahan Jokowi-Ma"ruf Amin telah gagal mensejahterakan rakyat. Untuk itu, pemerintah dan DPR harus mendengarkan aspirasi masyarakat.
"Kalau DPR hanya formalitas, jangan pernah disalahkan apabila rakyat tumpah ke jalan tol, jangan salahkan ketika rakyat mematikan roda ekonomi. Apabila DPR tidak serius, kita ingatkan agar hati-hati," kata Ketua Umum KASBI Nining Elitos.