LOMBOK UTARA (TEROPONGSENAYAN)--Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang/TGB) mengatakan, musibah gempa bumi bukanlah sebuah bencana atau hukuman bagi orang-orang beriman. Sebaliknya, musibah merupakan nasehat sekaligus ujian bagi orang beriman.
"Ujian itu tidak hanya berbentuk musibah gempa bumi. Namun juga dapat berupa kelaparan dan ketakutan," kata TGB saat menjadi Khotib di Masjid Darurat, Dusun Gubuk Baru, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Jumat (31/8/2018).
Menurut Gubernur, ujian tidak diberikan kepada umat manusia saat ini saja. Namun, nabi dan umat-umat terdahulu telah diberikan ujian yang jauh lebih besar. Misalnya perang, panas, kekurangan rezeki, huru hara, yang terus berulang ulang. Bahkan sampai ada yang bertanya, kapan pertolongan Allah akan datang.
"Bumi bisa saja berguncang, tapi iman kita harus tetap kokoh," tegas TGB.
Menurut TGB, ujian dan cobaan tidak hanya berupa musibah atau sesuatu yang tidak menyenangkan. Namun kesenangan, kebahagiaan dan kecukupan juga merupakan ujian.
"Yang paling penting adalah sikap kita menerima takdir dari Allah. Yang paling penting adalah bagaimana iman kita, sebebarapa banyak peningkatan iman kita. Seberapa banyak persaudaraan kita," jelasnya.
Oleh karenanya menurut Gubernur, sikap untuk menerima ujian adalah sabar dan syukur. Ketika mendapat kebaikan, harus diiringi dengan syukur. Kalau ada ujian, harus dihadapi dengan sabar.
"Takdir dan ujian akan berlalu. Senang dan susah akan lewat," terang Gubernur. (plt/ant)