JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Kompetisi para kandidat calon ketua umum Partai Demokrat (PD) benar-benar memanas menjelang Kongres PD di Surabaya Mei mendatang.
Bahkan sampai-sampai kubu SBY meminta sejumlah Ketua DPC menandatangani sumpah setia yang 'dikemas' dalam bentuk kebulatan tekad. Benarkah ini bentuk tekanan politik pada DPC PD?
Adapun para pimpinan DPC PD se-DKI Jakarta yang hadir dan membacakan surat deklarasi kesetian itu antara lain, Ketua DPC PD Jaksel Agung Haryono, Ketua DPC PD Jakbar Nur Afni Sajim, Ketua DPC PD Jakpus Taufiqurrahman, Ketua DPC PD Jaktim Misan Samsuri, Ketua DPC PD Jakut Hardi, serta Ketua DPC PD Kepulauan Seribu Neneng Hasanah.
Pernyataan dukungan kepada SBY tersebut dibacakan langsung secara bergantian oleh para Ketua DPC PD dan disaksikan langsung pengurus DPD Partai Demokrat DKI Jakarta. Sedangkan para Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) yang hadir hanya mengikuti pembacaan surat dukungan itu.
Usai pembacakan surat dukungan, para Ketua DPC dan DPAC tersebut diminta menandatangani surat komitmen dukungan bermaterai di hadapan Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Nachrowi Romli.
Berikut sejumlah poin dari isi surat pernyataan dukungan yang dibacakan 6 Ketua DPC dan diikuti seluruh DPAC se- DKI Jakarta.
1.Demi kebesaran, Keutuhan dan Persatuan Partai , maka di kongres partai Demokrat saya menyatakan mendukung, mengusulkan dan mencalonkan SBY sebagai ketua umum DPP PD 2015-2020.
2.Apabila terjadi pemungutan suara voting saya akan memilih SBY.
3.Saya tidak memberi dukungan atau surat pernyataan dukungan pada calon lain.
4.Apabila saya terbukti beri dukungan ganda, maka hak suara saya hilang dengan sendirinya.
5.Saya tidak mendukung kongres tandingan atau forum apapun di luar Kongres IV di Surabaya pada 11-14 Mei 2015.
6.Pembacaan dukungan ini dibacakan tanpa ada tekanan pihak manapun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. (ec)