JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pengamat ekonomi Faisal Basri menilai, meski sudah ada dana desa, namun angka kemiskinan di pedesaan masih tinggi. Tingkat kemiskinan di desa, kata dia, sedikitnya 61 persen.
Dengan kata lain, ujarnya, pembangunan sektor pertanian yang kini sedang digenjot pemerintah, belum berdampak pada kesejahteraan para petani.
“Indonesia telah menggantungkan ekonominya pada sektor jasa, sehingga 61 persen angka kemiskinan ada di pedesaan,” kata Faisal dalam acara diskusi publik bertajuk ‘Kedaulatan Pangan’ yang digelar Fraksi Partai Gerindra di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (22/10/2018).
Faisal mengaku heran dengan data tersebut. Sebab, desa saat ini telah mendapat anggaran langsung dari APBN yang jumlahnya tidak sedikit. Dia menduga, anggara dana desa itu hanya dinikmati oleh segelintir elite di desa.
“Ada apa di desa? Apa dana desa itu hanya dinikmati oleh elite desa,” tegasnya.
Hal lain yang menjadi sorotannya adalag soal kepemilikan tanah di desa. Menurutnya, saat ini tanah di desa masih banyak dikuasai oleh perusahaan.
“Gini rasio kepemilikan tanah hingga tahun 2013 juga masih tinggi. Ini karena masih dikuasai oleh korporasi sehingga petani hanya menjadi petani gurem,” imbuhnya.(yn)