Berita
Oleh Ilyas pada hari Sabtu, 02 Mei 2015 - 14:26:06 WIB
Bagikan Berita ini :

Peringati Hardiknas, Ridwan Hisjam Soroti Pendidikan yang Masih Diskriminatif

45Ridwan.jpg
Ridwan Hisyam (kanan) bersama mantan Mendiknas RI sekaligus Ketua Yayasan SDM-IPTEK The Habibie Center, Wardiman (kiri) (Sumber foto : Dok/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi X DPR Ridwan Hisjam menghadiri acara Upacara Bendera Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Sabtu (2/5/2015) pagi. Acara ini dihadiri Mendikbud Anies Baswedan, dan dua mantan Mendikbud, yakni Wardiman dan Bambang Sudibyo.

Di sela-sela acara ini, Ridwan menyoroti tentang pendidikan di Indonesia yang masih cenderung diskriminatif. Menurutnya, pendidikan masih menguntungkan wilayah-wilayah tertentu, seperti wilayah Jawa, khususnya Ibu Kota DKI Jakarta.

“Saat ini masih ada diskriminasi pendidikan," kata Ridwan.

Menurutnya, diskriminasi ini tidak sulit ditemukan. Misalnya dalam hal pendistribusian buku ternyata belum menyeluruh dan merata secara nasional.

“Ini juga masukan buat kami agar Perpustakaan Nasional RI memperhatikan daerah-daerah yang cukup jauh dari Jakarta supaya tidak terjadi diskriminasi pendistribusian buku-buku yang dari pusat," jelasnya.

Politisi Partai Golkar ini juga mencontohkan perbandingan antara pendidikan di Jakarta dan Papua yang bagai langit dan bumi. Di Papua kata dia, masih banyak kekurangan fasilitas yang menyebabkan kualitas pendidikan pun lebih rendah dibanding Jakarta.

“Kami melihat bahwa Provinsi Papua dalam hal pendidikan termasuk yang tertinggal. Indeks yang kita lihat peringkatnya cukup rendah," kata Ridwan yang menjadi Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR ke beberapa sekolah di Provinsi Papua, Jayapura, 28 April 2015 lalu.(iy)

tag: #hardiknas  #pendidikan indonesia  #pendidikan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement