Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Kamis, 13 Agu 2015 - 12:25:25 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahok Tuding Dinas Pendidikan Paling Sering Main Anggaran

41ahok1.jpg
Ahok (Sumber foto : Eko Hilman)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tuding Dinas Pendidikan paling sering bermain anggaran.

Hal tersebut disampaikan Ahok menyikapi keluhan SMP 159 Jakarta Barat yang bangunannya hancur tetapi tak kunjung mendapat perbaikan. Sebelumnya Ahok juga mengungkapkan ada 47 persen sekolah di Jakarta rusak.

"Jadi di Dinas Pendidikan permainan tuh paling keterlaluan. Semua mau dicurangin, mau dimakan tuh duit. Dulu (dana) KJP pun dimakan," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (13/8/2015).

Bahkan, kata Ahok, permainan nakal serupa juga terjadi pada tahun sebelumnya. Anggaran di Dinas Pendidikan malah digunakan untuk membeli scanner, UPS, dan sebagainya.

Ahok mengaku, sebetulnya sudah mengakomodir perbaikan sekolah tetapi saat dicek tidak masuk akal.

"Masuk akal tidak rehab satu sekolah Rp30 miliar hingga Rp50 miliar, rehab apa bangun kampus? Anda mau biarkan kayak gitu?" tegas Ahok.

Akhirnya Ahok mencoret anggaran anggaran rehab sekolah tersebut.
Ia meminta konsultan memeriksa kembali berapa sebetulnya kebutuhan riilnya. "Sekarang kita menunda, tahun depan kita perbaiki," tandasnya.(ss)

tag: #anggaran  #pendidikan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...