JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari mengaku mengutuk keras tindakan brutal oleh kelompok terorisme terhadap jamaah sholat Jum"at di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru.
Sejumlah orang dilaporkan tewas dalam insiden penembakan tersebut. Setidaknya tercatat ada 40orang meninggal dunia dan 20 lainnya cedera dalam insiden serangan itu.
Perdana Menteri Jacinda Ardern juga telahmemberikan pernyataan bahwa ini salah satu hari paling gelap di Selandia Baru.
Selain terjadi penembakan, sejumlah bahan peledak juga ditemukan yang menurut Polisi Selandia Baru, jenis improved explosive devices (IED) yang dipasang ke kendaraan-kendaraan sebagai bagian dari serangan itu.
Kharis meminta agar Pemerintah Selandia Baru dan pihak keamanan setempat bisa memberikan perlindungan kepada umat Islam di Selandia Baru, khususnya warga Indonesia.
"Tentu, saya sebagai Ketua Komisi I DPR RI pertama menyampaiman bela sungkawa kepada semua korban yang dibunuh secara keji, semoga arwah mereka diterima di sisi Allah SWT sebagai syuhada. Saya meminta penegakan hukum dan kalau perlu hukum mati pelaku terorisme tersebut, jangan ada sejengkalpun di bumi ini ada sifat intoleran yang merenggut korban nyawa seperti di Selandia Baru" kata Kharis di Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Politisi PKS ini menyebut, Pemerintah Selandia Baru tentu sudah mempunyai data dan infomasi intelijen terkait kasus tersebut sehingga harusnya bisa dicegah. Apalagi pelaku memakai media sosial dalam melakukan aksinya.
"Ini bukan lagi soal kelompok kriminal apalagi media hanya menyebut penembakan ini menciderai rasa kemanusiaan kita, jelas terorisme itu ada dan terjadi disana, saya prihatin dan mengutuk aksi pembantaian di Jumat kelabu ini, ini duka dunia bukan hanya korban di Selandia Baru" tegas Kharis.
Anggota DPR asal Solo ini juga meminta agar Kementerian Luar Negeri segera mendatangi korban dan memberikan perlindungan hukum, keamanan dan keselamatan bagi semua WNI disana.
"Bagaimana rakyat sipil bisa membawa senjata begitu mudah, kita minta kementerian Luar Negeri dan Kedubes Indonesia bergerak cepat untuk mendata, mendampingi, memastikan keamanan dan keselamatan semua WNI di Selandia Baru serta berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat sehingga kita pastikan semoga tidak ada WNI yang menjadi korban," tandasnya. (Alf)