JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Harapan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menghadirkan Megawati Soekarnoputri pada pembukaan kongres Partai Demokrat (PD) pupus sudah.
Menurut Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, tidak mudah untuk mempertemukan Mega dengan SBY. Sebab, kata dia, masih ada ganjalan psikologis yang menghambat hubungan personal kedua mantan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
"Ada faktor histori masa lalu pada saat pemerintahan Mega, utamanya menjelang Pilpres 2004, SBY menjadi pesaing bagi Mega," ujar Emrus kepada TeropongSenayan di Jakarta, Senin (11/5/2015).
Lebih lanjut Emrus mengatakan, ketidakharmonisan hubungan itu masih berlanjut hingga kini. Hal itu dapat dilihat terkait sikap Mega yang menolak menghadiri kongres PD.
Emrus menilai, kongres PD di Surabaya 12-13 Mei 2015, seharusnya dapat dijadikan momentum "rekonsiliasi" antara SBY dan Mega. Sayangnya hal itu terganjal lantaran hambatan psikologi dari kedua pihak. Mestinya SBY datang sendiri menemui Mega untuk menyampaikan undangan.
"SBY mengirim orang mengundang Mega, dari sudut komunikasi politik, menunjukkan seolah ada kesan "ketidaksetaraan" antara SBY dan Mega. Akan lain halnya, jika undangan tersebut disampaikan lansung SBY melalui telepon (sekalipun)," papar Emrus.
Kepastian ketidaksediaan Mega menghadiri kongres Partai Demokrat diungkapkan politisi PD Ruhut Sitompul. "Ibu Mega sudah menyatakan tidak akan hadir karena ada kesibukan mempersiapkan acara peringatan Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2015," bebernya.(yn)