JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily membantah pernyataan koleganya Bowo Sidik Pangarsoperihal400 ribu amplop, yang di OTT KPK beberapa waktu lalu.
Bowo sebelumnya mengaku, bahwa amplop-amplop tersebut disiapkanatasperintah partai melalui Nusron Wahiduntuk serangan fajar di Pemilu 2019.
Ace menegaskan, bahwa tidak ada perintah apapun dari partai kepadakader untuk melakukan serang fajar di masing-masingdapil.
Ace pun mengaku,pihaknya menyerahkan kasus tersebutkepada proses hukum yang saat ini sedang berjalan.
"Kita serahkan ke proses hukum saja, yang pasti tidak ada kebijakan resmi seperti itu dari Partai Golkar, karena Partai Golkar menghormati proses demokrasi yang sehat," kata Ace saat dihubungi TeropongSenayan, Selasa (9/4/2019).
Selain itu, Ace juga tak mau mudah percaya dengan pernyataan Bowo tersebut. Apalagi, menurutnya, orang yang sudah menjadi tersangka memang kerapmelibatkan orang lain dalam kasusnya.
"Dan itu kan pengakuan dari Bowo, apa itu benar? Selalu ada tendensi seseorang yang OTT, berusaha melibatkan pihak lain," katanya.
Wakil Komisi VIII DPR ini menjelaskan,bahwa selama ini Partai Golkar selalu memerintahkan kepada seluruh Caleg partai beringinuntuk menggunakan cara-cara yang tidak melanggar aturan perundang-undangan.
"Soal strategi di lapangan, tentu setiap orang memiliki caranya masing-masing," ucap dia.
Ace juga mengaku yakin, bahwa peryataan mantan anggota Komisi VI DPR itu tidak akan menggangu elektabilitas Partai Golkar di Pemilu 17 April mendatang.
"Kami yakin nggak. Itu kan pengakuan sepihak saudara Bowo," tutup Ace.(Alf)