JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengapresiasi deklarasi kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Deklarasi kemenangan itu berdasarkan real count pihaknya.
"Deklarasi kemenangan yang dilakukan oleh Prabowo-Sandi bersama partai koalisinya sudah sangat tepat, logis, realistis dan argumentatif," ucap Rizieq melalui channel Youtube Front TV pada Minggu (21/4). Kebenaran video tersebut juga sudah dikonfirmasi oleh Jubir FPI Slamet Maarif.
Rizieq menjelaskan sejumlah alasan mendukung deklarasi tersebut. Menurut dia, pada saat itu, paslon Prabowo-Sandi dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) telah memiliki data suara valid yang diperoleh dari 320 ribu tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Rizieq menyebut hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei sebagai kebohongan publik yang mesti dihentikan lewat real count dari BPN Prabowo-Sandi.
"[Itu] harus segera dihentikan dengan real count," ujarnya seperti dikutip dari cnnindonesia.
Lebih lanjut, kata Rizieq, deklarasi Prabowo-Sandi telah dilakukan dalam waktu dan dengan cara yang tepa Sebab, pada saat itu telah beredar berbagai berita di berbagai media sosial terkait kecurangan pada proses pemungutan suara.
Karena itu ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap melanjutkan "jihad total" dalam memerangi kecurangan. Ia mengajak masyarakat untuk merekam dan mencatat proses perhitungan suara dan mengirimkan ke BPN serta aplikasi yang dibuat untuk pemenangan Prabowo-Sandi.
"Catat, rekam, viralkan. Begitu juga dengan form C1 segera amankan, difoto, disimpan di file tersendiri secara khusus dalam harddisk di tempat yang aman," tuturnya.
Sebelumnya, Prabowo-Sandi sudah tiga kali mendeklarasikan kemenangan di Pilpres 2019 sejak Rabu (17/4) hingga Kamis (18/4). Kemenangan tersebut diklaim berdasarkan hasil penghitungan tim internal BPN.
Prabowo mengatakan sengaja mendeklarasikan kemenangan ini secara lebih cepat karena mengklaim punya bukti bahwa telah terjadi usaha-usaha dengan berbagai ragam kecurangan di sejumlah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Di sisi lain sejumlah lembaga survei merilis hitung cepat dan menempatkan Joko Widodo-Ma"ruf Amin pada posisi unggul. Sementara hasil resmi penghitungan KPU akan diumumkan pada Mei 2019.(plt)