JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi inflasi akan terjadi pada Mei tahun ini lantaran adanya kenaikan harga bahan makanan pada momen Ramadhan dan Lebaran.
Oleh karena itu, Kepala BPS Suhariyanto meminta ada upaya stabilisasi harga, terutama pada bahan makanan dan tarif angkutan udara yang masih menjadi penyumbang utama inflasi.
"April merupakan puncak masa panen. Jadi tergantung kita mengelola stok ketika panen raya sudah terjadi. Semua harus terjaga dan distribusi tidak terganggu," kata dia di Jaikarta, Kamis (2/5/0219).
BPS sendiri mencatat inflasi April 2019 sebesar 0,44 persen yang dipicu oleh kenaikan harga bumbu-bumbuan, telur ayam ras dan tarif angkutan udara.
Harga bumbu-bumbuan yang mengalami kenaikan adalah bawang merah, bawang putih, cabai merah, tomat sayur, melon, tomat buah dan cabai rawit.
Meski begitu, sejumlah komoditas pangan masih mengalami pergerakan harga yang stabil dan menyumbang deflasi seperti beras, daging ayam ras dan ikan segar.
Tingkat inflasi pada April 2019 sebesar 0,44 persen termasuk tinggi jika dibandingkan periode yang sama dalam dua tahun terakhir.
Ya, laju inflasi pada Mei dan Juni 2018 ketika terjadi Ramadhan dan Lebaran adalah masing-masing sebesar 0,21 persen dan 0,59 persen.
Sedangkan laju inflasi itu lebih rendah dari periode Mei dan Juni 2017 yang tercatat masing-masing sebesar 0,39 persen dan 0,69 persen.
Dengan begitu, inflasi tahun ke tahun (yoy) masih tercatat rendah sebesar 2,83 persen, atau lebih baik dibandingkan posisi April 2018 sebesar 3,41 persen dan pada April 2017 sebesar 4,17 persen. (ahm)