JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Abdullah Mansuri mencurigai ada yang kesengajaan dalam peristiwa kebakaran pasar tradisionil belakangan ini. Pasalnya kejadinya berlangsung masif.
"Bayangkan, ada sekitar 148 pasar yang terbakar. 58 merupakan pasar-pasar besar disejumlah daerah. Sisanya pasar-pasar yang ada di pedesaan," kata Abdullah di Jakarta, Minggu (17/5/2015).
Abdullah yang berbicara dalam diskusi "Ekonomi Rakyat Dalam Bingkai Nawacita" di Bakoel Kofie, Cikini, Jakarta, itu mengungkapkan sebelum terjadi kebakaran umumnya didahului isu revitalisasi. Rencana ini ini melibatkan investor.
Disebutkan Abdullah, sejumlah pasar tradisional yang terbakar diantaranya, Pasar Turi Surabaya, Pasar Senen Jakarta, Pasar Klewer Solo, Pasar Johar Semarang dan Pasar Lembang Bandung. Semuanya nyaris ludes akibat kebakaran itu.
"Dan beberapa pasar lainnya. Yang tertinggal hanya pasar ikonik tradisional kita di Jogjakarta, yakni Pasar Bringharjo," sebutnya. Hingga kini pasar tradisionil di tengah kota Yogyakarta itu masih berdenyut menggerakan roda ekonomi rakyat.
Abdullah menggugat kealpaan pemerintah atas terpeliharanya pasar-pasar tradisional ini. Dia mengingatkan pasar tradisionaladalah sumbu kekuatan ekonomi masyarakat. Dalam pasar-pasar inilah tranksaksi perdagangan rakyat berlangsung.
Pada diskusi yang dihadiri oleh Menteri Perdagangan Rahmat Gobel ini serta anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKB Daniel Johan, Abdullah mengatakan pemerintah tak memiliki data pasar. "Saya yakin data tadi tidak sampai ke pak menteri," tandasnya.(ris)