Bisnis
Oleh mandra pradipta pada hari Selasa, 02 Jul 2019 - 10:34:26 WIB
Bagikan Berita ini :

DPR: Pemerintah Harus Seimbangkan Industri dan Pengguna Jasa Penerbangan

tscom_news_photo_1562038466.jpg
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Agus Hermanto (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Agus Hermanto menyatakan, pemerintah harus memikirkan langkah baru guna mengatur tarif penerbangan yang belakangan menjadi polemik panjang.

Ia meminta agar pemerintah dan pemangku kepentingan industri penerbangan tetap kondusif dan terus berkoordinasi hingga keadaan stabil.

Agus menginginkan ada keseimbangan antara industri dengan konsumen pengguna jasa penerbangan. Menurutnya pemerintah harus menyiapkan desain besar untuk menyelesaikan dua prioritas tersebut.

"Pemerintah saya kira juga memiliki (tarif) batas atas dan batas bawah. Batasan inilah yang harus dikoordinasikan, karena kita tidak ingin BUMN juga merugi," kata Agus di Jakarta, Selasa (2/7/2019).

"Tetapi kita juga harus memberi keberpihakan bahwa tarif tiket juga tidak boleh terlalu mahal. Ya inilah yang harus dikoordinasikan, kemarin sudah ada kesepakatan-kesepakatan namun tetap harus diperhatikan tema besarnya," tambahnya.

Politisi Partai Demokrat itu mengapresiasi kinerja pemerintah yang tanggap menciptakan beberapa kesepakatan untuk memberi diskon biaya operasional maskapai di Tanah Air. Namun ia tetap mendorong pemerintah untuk menentukan sikap terkait langkah selanjutnya.

"Karena ini tahap penyesuaian, maka harus tetap dikoordinasikan. Pemerintah juga tidak boleh bosan-bosannya mengingatkan para pemangku kepentingan karena bisnis penerbangan harus jalan, tetapi tarif tiket tentunya harus sesuai," paparnya.(plt)

tag: #dunia-penerbangan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement