Pertemuan para mahasiswa dengan Presiden Jokowi Senin, 18 Mei 2015 yang diisi dengan acara makan malam dan diskusi tidak menghasilkan apapun buat para mahasiswa kecuali klaim legitimasi Jokowi sebagai penguasa mengkooptasi gerakan mahasiswa.
Pertemuan mahasiswa tadi malam dengan Jokowi hanya dilakukan oleh mahasiswa dari kampus kampus elit di Jakarta dan Jawa Barat saja. Tidak mencerminkan ribuan kampus dan jutaan mahasiswa di seantero Nusantara.
Sudah sepantasnya mahasiswa di pulau-pulau lain bergidik gemas atas perilaku mahasiswa di Pulau Jawa yang mudah saja datang ke istana tanpa ada koordinasi dan pembicaraan dengan kampus kampus lainnya.
Jokowi memakai rumus pecah belah dan rangkul. Seolah sikapnya demokratis dan terbuka terhadap mahasiswa, padahal maksudnya adalah mematikan gerakan mahasiswa. Pola ini sama dengan yang dilakukan pada Rezim Soeharto yang juga menggunakan metode ini terhadap gerakan mahasiswa.
Bisa jadi aksi besar mahasiswa di Jakarta pada 20 Mei 2015 esok sepi-sepi saja dan hanya sebagai festival tahunan menyambut reformasi 1998. Namun saya duga justru mahasiswa dan kampus di daerah akan bergerak bergelombang meluruskan jalan reformasi.
Secara kasat mata dan dirasakan sehari-hari kehidupan bermasyarakat semakin sulit bagi sebagian besar rakyat Indonesia, harga harga yang melambung tinggi tak terjangkau janji janji pembangunan yang tak kunjung tuntas adalah alasan bagi mahasiswa Indonesia untuk bergerak menyuarakan perubahan yang lebih baik. (al)
TeropongRakyat adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongRakyat menjadi tanggung jawab Penulis
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #politik pecah belah Jokowi