Opini
Oleh Khalid Zabidi (Aktivis Gerakan Mahasiswa ITB 1998) pada hari Selasa, 19 Mei 2015 - 18:00:53 WIB
Bagikan Berita ini :

Praktik Pecah Belah Jokowi Terhadap Gerakan Mahasiswa

81Khalid Zabidi.jpg
Aktivis 1998 Khalid Zabidi (Sumber foto : Emka Abdullah/teropongsenayan.com)
Teropong Juga:

Pertemuan para mahasiswa dengan Presiden Jokowi Senin, 18 Mei 2015 yang diisi dengan acara makan malam dan diskusi tidak menghasilkan apapun buat para mahasiswa kecuali klaim legitimasi Jokowi sebagai penguasa mengkooptasi gerakan mahasiswa.

Pertemuan mahasiswa tadi malam dengan Jokowi hanya dilakukan oleh mahasiswa dari kampus kampus elit di Jakarta dan Jawa Barat saja. Tidak mencerminkan ribuan kampus dan jutaan mahasiswa di seantero Nusantara.

Sudah sepantasnya mahasiswa di pulau-pulau lain bergidik gemas atas perilaku mahasiswa di Pulau Jawa yang mudah saja datang ke istana tanpa ada koordinasi dan pembicaraan dengan kampus kampus lainnya.

Jokowi memakai rumus pecah belah dan rangkul. Seolah sikapnya demokratis dan terbuka terhadap mahasiswa, padahal maksudnya adalah mematikan gerakan mahasiswa. Pola ini sama dengan yang dilakukan pada Rezim Soeharto yang juga menggunakan metode ini terhadap gerakan mahasiswa.

Bisa jadi aksi besar mahasiswa di Jakarta pada 20 Mei 2015 esok sepi-sepi saja dan hanya sebagai festival tahunan menyambut reformasi 1998. Namun saya duga justru mahasiswa dan kampus di daerah akan bergerak bergelombang meluruskan jalan reformasi.

Secara kasat mata dan dirasakan sehari-hari kehidupan bermasyarakat semakin sulit bagi sebagian besar rakyat Indonesia, harga harga yang melambung tinggi tak terjangkau janji janji pembangunan yang tak kunjung tuntas adalah alasan bagi mahasiswa Indonesia untuk bergerak menyuarakan perubahan yang lebih baik. (al)

TeropongRakyat adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongRakyat menjadi tanggung jawab Penulis

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #politik pecah belah Jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Catatan untuk Partai PKB dan Pilgub DKI Jakarta

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Sabtu, 18 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Jumhur Hidayat baru saja menelpon saya terkait kunjungan sekertaris PKB DKI dan rombongan kemarin, yang datang ke kantornya, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia ...
Opini

Prabowo Subianto dan Diktatorship Kerakyatan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Spontan rakyat Indonesia kaget dengan pernyataan politik terbaru Prabowo Subianto: "Bersama Saya atau Diam Menonton!". Hal itu dinyatakan Prabowo kemarin pada ...