JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Dewan Pakar Golkar, Agung Laksono meminta agar elit partai politik lain tidak ikut campur dalam dinamika partai berlambang pohon beringin yang akan menghadapi Munas pada Desember nanti.
Hal itu diutarakan oleh Agung yang mempertanyakan kehadiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam Mubes MKGR di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (19/9). Acara itu sekaligus deklarasi dukungan kepada Caketum Golkar Bambang Soesatyo.
"Saya makin prihatin, apalagi sampai ada partai lain bahkan Ketua DPR juga hadir. Ini jelas sesuatu yang tidak baik," kata Agung di Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Selain itu, ia juga menyayangkan apabila harus ada MKGR "Perjuangan". Jangan sampai, hanya karena pertarungan Munas Golkar, perpecahan kembali terjadi.
"Saya prihatin kalau sampai ada gejala perpecahan itu. Saya harapkan masalah MKGR ini segera selesai dan jangan sampai berlarut-larut," kata Agung kepada wartawan.
Dalam Mubes di Hotel Sultan itu, terpilih Fahd El Fouz sebagai ketua umum. Menurut Agung, pemilihan ketua baru tidak bisa seperti itu.
"Saya kira DPD Partai Golkar akan tetap berpedoman pada aturan yang ada. Saya yakin tetap dengan pengurus yang sekarang, dengan kepemimpinan yang diketuai oleh Pak Roem Kono dan Sekjen Pak Adies Kadir. Apalagi dari kepemimpinan mereka tak ada yang salah dan tak ada keliru," ucap Agung.
Agung sendiri adalah saksi mata atas terpilihnya Roem Kono sebagai Ketua Umum MKGR dalam Munas di Bandung pada tahun 2015. "Saya hadir di sana pada saat itu dan semua berjalan baik," kata Agung.
Agung juga bertanya-tanya apakah masalah ini timbul karena akan segera digelar Munas Partai Golkar Desember mendatang. "Saya malah bertanya-tanya apa ini ada kaitannya dengan Munas Partai Golkar nanti," ucap Agung. (Bara/Merdeka).