Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Selasa, 12 Nov 2019 - 20:45:59 WIB
Bagikan Berita ini :

Jelang Kongres, Sekjen PAN Akui Ada Beberapa Nama Penantang Zulhas

tscom_news_photo_1573566359.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar Kongres dengan agenda memilih Ketua Umum baru pada awal tahun 2020 mendatang.

Sekjen PAN, Eddy Soeparno mengungkapkan, saat ini di internal partainya mulai ada dinamika terkait nama-nama kandidat yang akan menjadi penantang petahana Zulkifli Hasan (Zulhas) sebagai Ketua Umum. Namun, dia enggan menyebutkan nama-nama yang dimaksud.

"Jadi kami bersyukur bahwa ada dinamika, yang penting itu dinamika tersebut sehat. Dinamika itu produktif, politik yang kita jalankan adalah politik yang saling membesarkan hati satu sama lain. Yang memiliki kans, kesempatan untuk bisa maju menjadi calon ketum, tentu kami buka pintu selebar-lebarnya," kata Eddy di Sekretariat PAN, Jalan Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2019).

Saat dimintai konfirmasi apakah nama-nama yang menguat untuk mengisi kursi PAN-1 adalah Hanafi Rais dan Dradjad Wibowo, Eddy menyebut banyak tokoh partai yang berjuang memperebutkan kursi tersebut. Menurutnya, semua kader memiliki hak dan kesempatan yang sama.

"Memang kita dengar banyak sekali bakal kandidat yang akan bertarung memperjuangkan di Kongres nanti untuk mendapatkan kursi ketum, ya tokoh-tokoh partai inilah. Dan tanpa menyebut nama satu persatu, semua adalah pejuang partai, semua punya hak dan kesempatan yang sama," ucap Eddy.

Eddy mengatakan, semua kandidat itu memiliki tujuan untuk membesarkan partai dan mengembalikan PAN ke jati dirinya.

Eddy juga menyebut ada usulan dari kader-kader PAN di wilayah agar Zulkifli Hasan kembali maju menjadi Ketua Umum PAN.

"Kami juga mendengarkan masukan yang cukup signifikan dari arus bawah, dari wilayah, bahwa mereka menghendaki Pak Zulkifli Hasan untuk kembali maju sebagai Ketum di periode kedua. Tidak ada larangan di dalam AD/ART. Memang selama ini konvensinya adalah bahwa ketum hanya menjabat satu kali, tapi itu adalah sebuah konvensi, kebiasaan, dan tradisi, tapi tidak pernah ada larangan untuk hal tersebut," ujar Eddy.

Menurut Eddy, Zulkifli maupun kandidat lain memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Ketum PAN yang baru. Hal itu, kata Eddy, adalah bagian dari demokrasi di internal PAN.

"Pak Zul dan nama-nama yang lain tentu memiliki hak dan peluang yang sama. Dan saya kira ini adalah bagian dari demokrasi di PAN, di mana kita justru saling membesarkan hati satu dengan yang lain untuk masing-masing maju dalam kontestasi pimpinan parpol ini," pungkasnya. (Alf)

tag: #partai-amanat-nasional  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
IDUL FITRI 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
IDUL FITRI 2025 WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2025 HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2025 HERMAN KHAERON
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Mudik Tenang dan Menyenangkan Bersama BUMN, PNM Hadir di Posko Mudik Balikpapan-Samarinda

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 29 Mar 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dalam rangka mendukung kelancaran dan kenyamanan pemudik selama musim Lebaran 2025, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) turut berpartisipasi dalam program Posko Mudik ...
Berita

MIND ID Sediakan 14 Rest Area di Jalur Mudik Jawa-Sumatra

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID menghadirkan 14 rest area di jalur mudik Jawa-Sumatra pada Lebaran 2025. Rest area ini tersebar di tujuh titik lokasi ...