JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menyatakan, akan melawan setiap tindakan yang bertujuan mengobrak-abrik Partai Golkar.
"Kalau ada yang mau mengobrak-abrik Partai Golkar, tentu kami akan melawan. Itu bagian dari militansi kami sebagai kader partai," ujar Wakil Ketua Umum PP AMPG, Syahmud Basri Ngabalin, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Syahmud menyampaikan hal untuk menepis tudingan bahwa AMPG diisi oleh preman. Padahal, lanjut dia, di AMPG terdapat anak-anak muda yang memiliki mimpi untuk memajukan Indonesia. Mereka gemar berdiskusi tentang kebangsaan dan persoalan sosial.
"Di AMPG banyak intelektual muda. Kalau ada yang bilang AMPG diisi preman, pasti orang itu tidak pernah tahu apa itu AMPG," kata Syahmud menegaskan.
Guna membuktikan hal itu, Pimpinan Pusat AMPG menggelar workshop dengan tema Golkar dan Kemajuan Indonesia di Aula DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (20/11/2019).
Menurut Syahmud, kegiatan itu dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab AMPG terhadap perkaderan partai.
"AMPG adalah laboratorium perkaderan
Partai Golkar. Sebagai generasi penerus perjuangan partai, maka perlu pembekalan terhadap kader-kader muda," tutur Syahmud.
Acara workshop digelar dari jam 09.00 hingga jam 16.00 Wib yang dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama diisi oleh Pengamat Politik sekaligus pengajar di Universitas Paramadina Hendri Satrio, founder sekaligus CEO Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah dan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid.
Selanjutnya, di sesi kedua diisi oleh Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia, Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaifuidian dan Anggota Komisi VII DPR Maman Abdurrahman.
Menurut Syahmud, pascaacara tersebut, tim penyelenggara akan membentuk tim perumus yang menghasilkan rumusan pikiran PP AMPG. Rumusan ini akan disampaikan sebagai rekomendasi di acara Musyawarah Nasional Partai Golkar yang akan digelar awal Desember mendatang.(plt)