JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Presiden Jokowi diminta menjelaskan tugas dan fungsi tujuh staf khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tujuh staf khusus milenial itu diperkenalkan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 21 November 2019 kemarin.
Pasalnya, pengangkatan itu seakan bertolak belakang dengan prinsip efisiensi anggaran yang dicanangkan. Dikhawatirkan, para staf khusus tersebut hanya akan membuat gemuk birokrasi di lingkungan Istana.
“Saya simpatik dan mengapresiasi bahwa yang diangkat adalah kalangan milenial. Namun begitu, tentu perlu penjelasan terkait tugas dan fungsi yang akan mereka emban. Sebab, di luar mereka sudah banyak pembantu presiden lainnya," kata Saleh Daulay saat dihubungi, Jumat (22/11/2019).
“Pembantu presiden kan banyak. Mulai dari para menteri, wakil menteri, staf kepresidenan, juru bicara, staf rumah tangga kepresidenan. Jumlahnya tidak sedikit. Sepintas, dengan jumlah staf sebanyak itu, urusan internal di istana kepresidenan sudah dapat terselenggara dengan baik. Kalau sekarang ditambah dengan staf khusus kepresidenan, silahkan dinilai sendiri. Apakah itu efisien atau tidak," tambahnya.
Dirinya tidak tahu apakah pada periode yang lalu presiden sudah memiliki staf khusus atau tidak. Sebab, Saleh tidak tahu atau tidak pernah mendengar aktivitasnya. Atau bisa saja, jumlahnya sedikit pada waktu itu sehingga kurang menggema.
“Saya tidak pernah dengar aktivitasnya. Mungkin bisa saja karena saya yang kurang mengikuti. Tapi mestinya, kalau gerakan dan aktivitasnya jelas, semua orang pasti akan tahu. Ini rasa-rasanya gak seperti itu," katanya. (Alf)