JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto agar tidak berorientasi proyek saat pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).Jokowi juga meminta agar pengadaan alutsista bukan berbasis pada penyerapan anggaran semata.
”Jangan lagi orientasinya adalah penyerapan anggaran, mampu membelanjakan anggaran sebanyak banyaknya. Apalagi orientasinya sekedar proyek. Sudah setop yang seperti itu,” kata Jokowisaat membuka rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jumat (22/10/2019).
Jokowi mengatakan, Indonesia sebagai kepulauan yang diapit dua benua dan dua samudera harus mampu menjadi kekuatan di kawasan regional. Dia meminta agar penguatan pertahanan harus didukung dengan alutista yang modern.
“Kita perlu melakukan penguatan pertahanan kita dengan alutsista yang modern. Yang bersandar pada kemampuan industri alat pertahanan di dalam negeri,” ungkapnya.
Maka dari itu, dia meminta agar roadmap dalam pengembangan industri alat pertahanan di dalam negeri harus jelas mulai dari hulu sampai hilir. Tentunya, dengan melibatkan BUMN maupun swasta. “Sehingga kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor alutsista dari luar negeri,” tuturnya.
Jokowi juga meminta agar ada alih teknologi dari setiap pengadaan alutsista maupun program kerja sama dengan negara-negara lain. Hal ini merupakan bagian untuk memastikan SDM industri pertahanan bisa diperkuat.
“Orientasinya betul-betul strategic partnership untuk peningkatan kemandirian dan daya saing bangsa. Sehingga kita memiliki kemampuan memproduksi alutsista yang tadi dikerja samakan,” ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta kebijakan pengadaan alutista betul-betul memperhitungkan dan mengantisipasi teknologi persenjataan yang berubah begitu cepat. Pasalnya hal ini akan memengaruhi corak peperangan di masa yang akan datang.
“Jangan sampai pengadaan alutsista kita lakukan dengan teknologi yang sudah usang, yang sudah ketinggalan, dan tidak sesuai dengan corak peperangan di masa yang akan datang,” katanya. (Alf)