JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Meski ukurannya kecil, nama salah satu sayuran itu menentukan angka inflasi. Itulah bawang putih.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), bawang putih menyumbang inflasi terbesar dari kelompok makanan, minuman dan tembakau, yaitu sebesar 0,09% ada februari lalu. Namun sumbangan inflasi itu lebih disebabkan oleh kenaikan harga bawang putih sebesar 0,28%.
Februari 2020, masyarakat Indonesia memang dihadapkan dengan kenaikan harga bawang putih sampai lebih Rp50.000per kilogram.
Sedangkan kelompok tersebut menyetor inflasi 0,95%. Apa penyebabnya?
Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti, itu disebabkan karena pasokan yang kurang.
"Bisa jadi karena wabah virus corona ini. Namun, yang jelas mayoritas bawang putih kita impor dari China," jelas Yunita keapda wartawan di Jakarta, Senin (2/3/2020).
Dari kelompok makanan itu, cabai merah menempati posisi kedua tertinggi penyebab inflasi yaitu 0,06%.
Disusul daging ayam ras dan jeruk dengan andil masing-masing 0,02%, serta rokok kretek filter, beras, minyak goreng, rokok putih, cabai rawit, bawang bombay, dan kentang dengan andil masing-masing 0,01%.
Jika bawang putih sebagian karena impor dari Cina, maka komoditas makanan lain penyumbang inflasi lebih disebabkan karena musim hujan yang intensitasnya tinggi dan banjir.