Berita
Oleh Rihad pada hari Tuesday, 28 Apr 2020 - 13:59:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Herbal Indonesia Tak Kalah Hebat Dibanding Jamu Impor dari China

tscom_news_photo_1588055588.jpg
Aneka herbal (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Jamu khas Indonesia berpotensi membantu kesembuhan pasien COVID-19. Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, mengatakan pada pasien COVID-19, jamu bisa membantu ketika terjadi badai sitokin pada peradangan paru-paru berat. Namun ini baru sebatas testimoni pasien.

Perizinan uji klinik di RS Darurat Wisma Atlet dan prosedur birokrasi masih dilakukan.Menurut Tania, obat herbal China yang masuk ke rumah sakit rujukan COVID-19 beberapa waktu lalu sebenarnya belum diuji klinis pada manusia. Padahal obat ini sebenarnya berkhasiat sama seperti tanaman herbal di Indonesia antara lain untuk meredakan gejala seperti demam, meriang, batuk, pilek dan sakit tenggorokan misalnya empon-empon seperti yang rutin dikonsumsi Presiden Joko Widodo atau daun sirih.

Lalu penelitian yang dilakukan UI dan IPB juga menyebutkan jambu biji, kulit jeruk, daun kelor, potensi antivirus dari sambiloto dan tanaman lainnya. "Sebenarnya banyak herbal Indonesia yang berpotensi, karena penelitian sampai tingkat hewan coba sudah menunjukkan hasil yang demikian," kata dia.

Dia lalu menyoroti efek pemberitaan tentang satgas DPR membagikan herbal China pada rumah sakit rujukan COVID-19 yang membuat masyarakat awam memburu obat-obat itu dan muncullah obat bermerek palsu. Ada kesan herbal China sangat efektif hingga dipakai di rumah sakit rujukan COVID-19.

"Ini kan sebenarnya secara ekonomi juga merubuhkan pasar dari jamu atau herbal Indonesia juga karena herbal China ini mendapat kesempatan dipakai di rumah sakit rujukan sementara jamu atau herbal Indonesia belum mendapatkan kesempatan tersebut," kata dia.

Di sisi lain, para dokter yang bertugas di rumah sakit rujukan juga sempat bingung karena pada kemasan obat tidak tertulis komposisi obat, lokasi produksi. Di luar kemasan hanya tertera cara penggunaan dan dosisnya.

Diprotes

Gabungan Pengusaha (GP) Jamu keberatan dengan kegiatan importasi yang dilakukan Satgas lawan covid DPR-RI. Pasalnya kegiatan impor ini tidak diketahui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan industri jamu dalam negeri.

Ketua Umum GP Jamu, Dwi Ranny Pertiwi menjelaskan satgas DPR-RI impor jamu secara besar-besaran untuk dibagikan ke rumah sakit rujukan corona tanpa koordinasi ke BPOM.

"Saya keberatan dengan hal ini karena Indonesia pun bisa membuat formula yang terkandung di dalam jamu impor tersebut. Itu yang membuat saya keberatan," jelasnya dalam RDPU Virtual, Senin (27/4/2020).

Ranny menyatakan, hal tersebut bukan masalah materi, melainkan penghargaan untuk jamu Indonesia. Ranny mempertanyakan impor jamu dalam jumlah besar tetapi BPOM tidak diajak bicara soal donasi obat sebanyak itu.


tag: #corona  #cina  #herbal  #jamu  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement