JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Di antara banyak perusahaan yang mendapat dana dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN adalah PT Hutama Karya (Persero).
Executive Vice President (SEVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatakan Hutama Karya merupakan salah satu BUMN yang masuk dalam prioritas penanganan dampak pandemi covid-19 berdasar kriteria yang telah disusun pemerintah.
Berdasarkan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait Program Pemulihan Ekonomi Nasional pada 18 Mei 2020, kriteria tersebut adalah pengaruh terhadap hajat hidup orang banyak, peran sovereign yang dijalankan BUMN, eksposur terhadap sistem keuangan, kepemilikan pemerintah, total aset yang dimiliki.
"Di sisi lain, Hutama karya saat ini sedang menjalankan proyek penugasan dari pemerintah yaitu pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatera," ujar Fauzan kepada Bisnis, Selasa (19/5/2020).
Fauzan menambahkan bahwa profil dari Jalan Tol Trans Sumatera, adalah proyek yang belum layak secara finansial namun layak secara ekonomi. Oleh karena itu diperlukan dukungan langsung pemerintah, salah satunya dalam bentuk PMN untuk memperkuat ekuitas perusahaan sehingga mampu melanjutkan dan menyelesaikan proyek penugasan Jalan Tol Trans Sumatera.
Dengan adanya PMN sebesar Rp11 triliun di 2020 yaitu Rp3,5 triliun dan Rp7,5 triliun, yang akan digunakan untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, diharapkan akan mampu memberikan multiplier effect ekonomi di daerah sekitar pembangunan jalan tol tersebut. "Sehingga mampu mendorong pemulihan ekonomi akibat dari dampak pandemi Covid-19," katanya.
Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo mengatakan pihaknya berkomitmen membangun jalan tol Trans Sumatera di saat pandemi Covid-19. "Ini karena infrastruktur salah satu kegiatan yang mendapat prioritas dapat berlanjut, tentunya tetap menggunakan protokol untuk Covid-19," ujarnya.
Sejak 2014, Hutama Karya telah diberikan mandat oleh pemerintah untuk membangun dan mengembangkan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.769 kilometer melalui Perpres No. 100 tahun 2014 yang kemudian diperbaharui menjadi Perpres No. 117 tahun 2015.
Hingga saat ini sepanjang 500 kilometer ruas tol di JTTS telah terbangun dengan 368 kilometer ruas tol telah beroperasi penuh. Beberapa ruas tol tersebut diantaranya adalah tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 140 kilometer, tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) sepanjang 189 kilometer, tol Palembang-Indralaya (Palindra) sepanjang 22 kilometer, dan tol Medan-Binjai (Medbin) sepanjang 17 kilometer.
Pada 2020, Hutama Karya menargetkan penyelesaian pembangunan JTTS agar terus berlanjut untuk beberapa ruas prioritas yang diantaranya yaitu ruas tol Pekanbaru-Dumai, ruas tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 Indrapura-Blang Bintang serta ruas tol Medan-Binjai seksi 1.
Adapun sejak 18 Mei 2020, tol Pekanbaru – Dumai (Permai) Seksi 1 sepanjang 9,2 kilometer dari Pekanbaru sampai Minas, resmi dibuka secara fungsional hingga 1 Juni 2020.
Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan untuk menyalurkan Rp121,73 triliun bagi 12 BUMN dalam program PEN. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan dukungan pemerintah melalui PEN ini berupa kompensasi dana talangan, bantuan sosial, dana talangan modal kerja, dan PMN.