JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan alasan pemerintah mengambil langkah dini pemerintah mengucurkan anggaran untuk penanggulangan pandemi korona. Hal itu disampaikan Sri Mulyani lewat akun Instagram @smindrawati.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan sejak pertama kali pandemi tersebut muncul ke Indonesia, pemerintah telah mengunci anggaran puluhan triliun untuk menangani dampak dari virus asal Wuhan ini.
"Saat terjadi pandemi, langkah pertama pemerintah adalah mengunci terlebih dahulu dana Rp 75 triliun khusus untuk kesehatan/penyelamatan masyarakat dari COVID-19," ujar Sri Mulyani, seperti dikutip dari Instagram @smindrawatiAhad (24/5/2020).
Berikut petikan pernyataan lengkap Sri Mulyani:
"Mengakhiri pekan ini, Jumat 22 Mei 2020, Saya berkesempatan mengadakan dialog dengan Koalisi Masyarakat Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KoMPAK). Saya bersyukur dialog ini bisa terlaksana, karena Saya berkesempatan menyampaikan secara pribadi rasa kagum saya, penghargaan yang setinggi-tingginya, dan terima kasih sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat profesi/asosiasi di bidang kesehatan atas dedikasi, pengorbanan, dan risiko yang dihadapi dalam menghadapi pandemi COVID-19 di garis terdepan.
Saya ungkapkan juga rasa sedih dan prihatin yang mendalam untuk para tenaga medis yang gugur dalam melaksanakan tugas menyelamatkan nyawa korban COVID-19. Sebagai Menteri Keuangan, Saya memiliki tanggung jawab dan andil di dalam formulasi kebijakan dan akan berusaha sebaik mungkin untuk mendengarkan berbagai pandangan dan aspirasi di luar domain fiskal yang memiliki dampak terhadap keuangan negara.
Tidak ada trade-off antara kesehatan dan ekonomi. Keduanya ibarat bayi kembar siam yang tidak dipisahkan, maka kalau tidak ada kesehatan, tidak ada ekonomi, begitu juga sebaliknya. Itu sebabnya, pada saat terjadi pandemi, langkah pertama pemerintah adalah mengunci terlebih dahulu dana Rp 75 triliun khusus untuk kesehatan/penyelamatan masyarakat dari COVID-19.
Saya mengapresiasi semua masukan yang akan dijadikan pertimbangan dalam penyusunan APBN 2021, khususnya untuk reformasi di bidang kesehatan.
Kepada seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang berada di garis depan, saya dapat merasakan beratnya hari-hari yang dihadapi. Namun jangan menyerah dan teruslah menyuarakan semangat untuk melawan COVID-19 karena semangat tenaga medis dan tenaga kesehatan adalah SINYAL HARAPAN bagi seluruh masyarakat Indonesia. Bersama, mari kita tetap jaga harapan untuk menghadapi tantangan pandemi ini demi menyelamatkan Indonesia."