JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Iran dan Veenzuela adalah dua negara yang dibenci oleh Amerika Serikat. Bahkan Iran telah bertubi-tubi dikenai sanksi ekonomi oleh negeri Paman Sam. Meski begitu, Iran tetap bergeming dengan mengirimkan minyak ke Venezuela.
Venezuela yang tengah krisis minyak mendapat kiriman minyak sebanyak lima kapal tanker. Lima kapal tanker Iran itu kini tengah berada di perairan Venezuela. Salah satu kapal yang bernama Fortune itu tiba di sana pada pukul 7 malam waktu setempat, setelah melewati Kepuluauan Karibia dan Trinidad dan Tobago.
"Kapal-kapal dari Republik Islam persaudaraan Iran sekarang berada di zona ekonomi eksklusif kami," tweet Tareck El Aissami, wakil presiden ekonomi Venezuela dan baru-baru ini ditunjuk sebagai menteri perminyakan, seperti dikutip reuters.com (24/5/2020).
Armada tanker membawa total 1,53 juta barel bensin dan alkilat ke Venezuela, menurut kedua pemerintah.
Televisi pemerintah Venezuela memperlihatkan gambar-gambar kapal laut dan pesawat terbang yang bersiap untuk menemuinya.
Aissami telah berjanji bahwa militer akan mengawal tanker-tanker begitu mereka mencapai Zona Ekonomi Eksklusif Venezuela (EEZ) karena apa yang oleh pihak berwenang digambarkan sebagai ancaman dari Amerika Serikat.
Pengiriman itu mendapat kecaman dari oposisi Venezuela, yang mengkhawatirkan tumbuhnya hubungan antara Iran dan Presiden sosialis Nicolas Maduro, yang telah mengawasi krisis ekonomi enam tahun.
"(Partai yang berkuasa) berusaha mengubah rasa malu menjadi kemenangan epik," kata Oscar Ronderos, seorang anggota parlemen dari komisi energi Majelis Nasional yang dikendalikan oposisi.
Sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani memperingatkan pembalasan jika Washington menyebabkan masalah bagi tanker yang membawa bahan bakar Iran ke Venezuela, kantor berita setengah resmi Mehr melaporkan.
"Jika kapal tanker kami di Karibia atau di mana pun di dunia menghadapi masalah yang disebabkan oleh Amerika, mereka (AS) juga akan berada dalam masalah," kata Rouhani.
Amerika Serikat baru-baru ini meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di Karibia untuk apa yang disebutnya operasi antidrug yang diperluas. Seorang juru bicara Pentagon mengatakan pada hari Kamis bahwa dia tidak mengetahui adanya operasi yang terkait dengan kargo Iran.
Menghadapi aksi tersebut, Washington sedang mempertimbangkan langkah-langkah sebagai tanggapan, seorang pejabat senior AS mengatakan tanpa menjelaskan lebih lanjut.