JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Kota Tegal, Jawa Tengah sebagai model bagi wilayah lainnya dalam penerapan era normal baru. Hal itu pun disampaikan oleh Wakil Wali Kota Tegal, Muhammad Jumadi yang menyatakan tak ada kasus penambahan COVID-19 sejak 7 Mei 2020 silam. "Sejak tanggal 7 Mei sudah tidak ada kasus COVID-19 di Tegal," kata Jumadi saat, Senin (1/6/2020) dalam sebuah acara radio lokal.
Menurut Jumadi, pandemi COVID-19 kini merupakan masalah besar. Maka dari itu sangat diperlukan inovasi dikarenakan banyak daerah bahkan negara di dunia yang terkena dampaknya.
Untuk menghentikan penularan virus mematikan tersebut, Kota Tegal melakukan lokal lockdown dengan cara menutup semua akses masuk kota Tegal.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal pun memadamkan semua lampu penerang jalan umum (PJU) pada malam hari agar warga lebih memilih beraktivitas di rumah saja.
"Imbauan saja tidak cukup, perlu ada sesuatu yang luar biasa agar masyarakat disiplin," tegasnya.
Menghadapi new normal, Jumadi memastikan jika pihak Pemkot Tegal gencar melakukan sosialisasi. Hal ini dilakukan agar warga benar-benar teredukasi terkait new normal di tengah pandemi COVID-19.
Kota Tegal sendiri telah masuk dalam kategori zona hijau sehingga masyarakat dinilai dapat kembali aman melakukan berbagai aktivitas bila tetap mengikuti protokol kesehatan.
"Sekarang masuk dalam era new normal. Itu yang menjadikan kita sebagai daerah dengan zona hijau karena kita rutin mengedukasi masyarakat karena kita tidak bisa hanya mengimbau saja, harus turun ke bawah semua Pak wali, saya, lurah, camat, mengedukasi warga, kita diskusi dengan warga," paparnya.
Kedisiplinan warga tersebut, mengakibatkan angka penyebaran COVID-19 di Tegal sangat bisa ditekan.
Meski memasuki new normal, Jumadi menegaskan warga tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Dalam beraktivitas di luar rumah, warga harus tetap menggunakan masker dan jaga jarak.