JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Perseteruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Twitter terus berlanjut. Setelah Trump mengancam akan menutup perusahaan media sosial seperti Twitter, kini giliran Twitter yang melakukan aktivitas yang barangkali dianggap merugikan Trump.
Salah satunya adalah menonaktifkan video penghargaan Donald Trump untuk George Floyd di platform kampanyenya Trump. Twitter menganggap sebagian video itu melanggar hak cipta.
Klip itu berisi kumpulan foto dan video pawai protes dan contoh kekerasan setelah kematian Floyd. Dalam video tersebut ada latar Trump sedang berbicara dan berkampanye.
"Kami menanggapi keluhan hak cipta yang valid yang dikirimkan kepada kami oleh pemilik hak cipta atau perwakilan resmi mereka," kata seorang perwakilan Twitter seperti dikutip reuters.com (5/6/2020).
Video berdurasi 45 menit tiga detik itu di-tweet oleh kampanyenya pada 3 Juni. Video itu juga diunggah di saluran YouTube Trump dan halaman Facebook kampanyenya. Klip ini memiliki lebih dari 1,4 juta tampilan di YouTube dan Facebook digabungkan.
Sebelumnya, Twitter telah mencatat setidaknya dua video Trump yang memiliki musik dari soundtrack film Batman "The Dark Knight Rises" dan "Photograph" Nickelback.
Tindakan twitter mengundang reaksi tim Trump. Ken Farnaso, wakil sekretaris pers kampanye Trump, mengatakan "sangat menyedihkan" bahwa Twitter telah bergabung dengan media arus utama dalam menyensor pesan Presiden.
Platform media sosial telah mendapat pengawasan ketat dari pemerintahan Trump sejak fakta memeriksa tweet Trump tentang klaim penipuan pemungutan suara lewat surat yang tidak berdasar. Ia juga menyebut tweet Trump tentang protes di Minneapolis sebagai "memuliakan kekerasan."
Trump telah berjanji untuk memperkenalkan undang-undang (UU) baru yang dapat membatalkan atau menggantikan UU yang melindungi perusahaan media sosial dari pertanggungjawaban atas konten yang diposting oleh pengguna mereka.