Berita
Oleh Givary Apriman pada hari Senin, 29 Jun 2020 - 10:07:54 WIB
Bagikan Berita ini :

GAR ITB Desak Copot Din Dari MWA ITB, Din Syamsuddin Banjir Dukungan Dari Alumni ITB

tscom_news_photo_1593399712.jpg
Din Syamsuddin (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) mendesak agar Prof Dr Din Syamsuddin MA dicopot dari dari Majelis Wali Amanat (MWA) ITB berbuntut panjang.

Kini bermunculan berbagai dukungan untuk Din Syamsuddin yang juga datang dari alumni ITB, seperti yang disampaikan oleh Koesmawan, alumnus Teknik Industri ITB tahun 1971.

Dalam surat pernyataan tersebut, terlampirkan dukungan agar Din Syamsuddin tetap menjadi anggota MWA ITB dan telah ditandatangi oleh 172 alumni ITB.

Terdapat tiga poin pernyataan yang ditulis dalam pernyataan itu, Pertama, Din Syamsudin telah dipilih oleh Senat Akademik ITB sebagai salah satu anggota Majelis Wali Amanat ITB periode 2019-2024.

“Kami percaya Senat Akademik ITB tentu telah mempertimbangkan dengan matang pengajuan beliau berdasarkan kapasitas kenegarawanan dan intelektualitas yang beliau miliki,” bunyi pernyataan dalam surat yang diterima Teropong Senayan, Minggu (28/06/2020).

Kedua, kami bangga bahwa sejauh ini almamater kami ITB selalu menjunjung tinggi kebebasan akademik setiap civitas akademikanya, Dan hal ini merupakan ciri penting suatu perguruan tinggi berkualitas dunia.

“Kami mendukung seluruh civitas akademik ITB termasuk anggota Majelis Wali Amanat ITB, dalam hal ini Prof Dr KH Din Syamsudin, untuk bebas menyampaikan aspirasi dan pandangannya sesuai dengan kapasitas pribadinya, sebagai kontribusi pemikiran bagi bangsa dan negara ini,” sambung pernyataan ketiga.

Dukungan untuk Mantan Ketua Umum MUI tersebut juga datang dari ekonom senior Rizal Ramli dan Pengamat Politik Syahganda Nainggolan.

Dukungan dari Rizal Ramli terlampirkan Dalam ciutannya di akun Twitter-nya @RamliRizal, Sabtu (27/6/2020), dia mengaku malu sebagai alumnis ITB.

“Sebagai ex Mahasiswa ITB, saya malu Kampus Ganesha yang hebat, biasa berfikir luas, kok cara berfikirnya jadi super-cupet, dangkal dan hanya pintar menjilat kekuasaan, bukan kritis, analitik dan innovatif. Pantesan sekarang ranking ITB hanya 370-an di dunia,” ujarnya, Sabtu (27/6/2020).

Sebelumnya, telah viral cuitan di media sosial tulisan berjudul “ITB Butuh Din Syamsuddin” oleh salah satu alumnus ITB Dr Syahganda Nainggolan.

Syahganda menyoroti beredarnya pernyataan Ketua MWA ITB Yani Panigoro bahwa Din Syamsuddin akan mengundurkan diri dari anggota MWA ITB karena desakan alumni ITB.

Namun pengamat politik tersebut curiga kalau hal itu sebagai alasan tersebut mengada-ada.

“Sebab, tuntutan Prof Din Syamsudin mundur dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan Alumni ITB Anti Radikalisme atau Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB,” ujar Syahganda melalui keteranganya, Minggu (28/06/2020).

Pasalnya, dalam kealumnian ITB hanya dikenal Ikatan Alumni ITB Pusat dan Ikatan Alumni ITB Daerah serta Ikatan Alumni Jurusan, semuanya dalam satu wadah resmi yang diketuai Dr. Ridwan Jamaluddin.

“Alasan yang ditujukan terhadap penolakan Din sebagai anggota MWA bahwa Prof Din radikal sangat membingungkan,” kata alumnus Teknik Geodesi dan Geomatika, serta S2 Studi Pembangunan ITB ini.

Syahganda beralasan, pertama, Din dikaitkan radikal karena pernah menghadiri acara HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) pada tahun 2007.

Padahal pada tahun 2017, sepuluh tahun kemudian, Presiden Jokowi mengangkat Din Syamsudin sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Pembangunan Perdamaian serta Peradaban Dunia.

tag: #din-syamsuddin  #wali-amanat-itb  #rizal-ramli  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement