Berita
Oleh Rihad pada hari Minggu, 13 Sep 2020 - 13:31:31 WIB
Bagikan Berita ini :

84 Wartawan Terpapar Covid-19, Semua Perusahaan Diminta Jujur

tscom_news_photo_1599978691.png
Ilustrasi wartawan (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Kepala Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan 88 orang positif Corona (COVID-19) setelah tes swab yang dilakukan oleh MNC bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN). Sebanyak 84 orang di antaranya merupakan wartawan.

Andri menjelaskan swab dilakukan pada Senin, 7 September 2020, di MNC Center, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Hasil tes swab keluar sehari setelahnya. Dari 88 orang yang dites, 84 orang di antaranya merupakan wartawan yang bertugas di lapangan.

"Terdapat 88 yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan rincian 84 orang sebagai wartawan iNews yang tidak pernah ke kantor/tugas lapangan dan empat orang bukan karyawan MNC," kata Andri melalui keterangannya, Sabtu (12/9/2020).

Andri menuturkan gedung MNC kemudian ditutup selama tiga hari mulai 9 September 2020. Setelahnya, seluruh area dan ruangan dilakukan sterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan.

"Pada tanggal 9 dan 10 sampai dengan 11 September dilakukan penutupan sementara di gedung iNews dan penyemprotan desinfektan seluruh lantai," tuturnya.

Andri menyampaikan, saat ini pihak MNC sudah menerapkan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah kepada karyawannya. Dikatakan Andri, pihak Disnaker DKI juga telah melakukan pemeriksaan langsung ke lokasi.

Sementara Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kasudin Nakertrans) Jakarta Pusat, Fidiyah Rokhim mengimbau seluruh perusahaan agar bisa jujur, jika menemukan karyawannya yang positif Covid-19. Dengan demikian, penularan wabah ini bisa cepat dicegah. "Jangan ditutupi. Kami berharap karyawan juga melaporkan kalau kantornya tidak menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Peringatan AJI

Berapa waktu lalu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Abdul Manan mengatakan, kasus positif Covid-19 di kalangan wartawan sudah diduga akan terjadi.

Temuan ini menguatkan kerisauan wartawan terhadap risiko penularan virus Covid-19 lebih besar terjadi dibandingkan di masa awal pandemi.

"Di awal pandemi itu kan pemerintah melakukan PSBB, sebagian WFH (Work From Home), peluang tertular sangat kecil karena wartawan di lapangan, sementara sedikit orang di luar," kata Manan kepada media, beberapa hari lalu.

"Wartawan bekerja (di masa) New Normal yang belum siap ini, terpaksa ke lapangan. Inilah yang membuat peluang sangat besar (tertular Covid-19)," tambahnya.

Sebelumnya, ada sejumlah wartawan di Jakarta yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan tes usap (swab test).

Para wartawan melakukan tes usap di RS Polri. "Kasus teman-teman wartawan di Mabes Polri ini terakhir menunjukkan ancaman terinfeksi Covid-19 sangat besar," katanya.

Ia meminta perusahaan media harus melakukan penilaian yang tepat dalam mengirimkan wartawan ke sebuah agenda peliputan.Awak redaksi perlu benar-benar selektif dalam memilih liputan sebelum mengirimkan wartawan.

tag: #covid-19  #dki-jakarta  #wartawan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement