JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Pemerintah mengajak semua elemen bangsa untuk tetap konsisten menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dinamika politik global selama hampir dua dasawarsa terakhir memberi dampak luar biasa bagi pergeseran ideologi dengan ditandai munculnya beragam gerakan transnasional.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, mengatakan apapun gerakan yang muncul dan mencoba mengotak-atik Pancasila tak bisa ditolerir. Pancasila yang disepakati semua kelompok agama dan suku di Indonesia harus tetap dikawal dan diamalkan dengan penuh kesadaran guna mencegah terwujudnya keinginan resistensi kelompok penentang.
"Seiring dengan perjalanan bangsa, tentu saja kita semua menghadapi berbagai tantangan dan ancaman terhadap keutuhan NKRI, di antaranya ancaman radikalisme, menguatnya politik identitas, berkembangnya ujaran kebencian dan hoaks, serta ancaman-ancaman lain yang apabila tidak ditangani akan dapat mengancam keutuhan NKRI," kata Mahfud dalam sebuah diskusi di Kemenkopolhukam, Selasa (29/9).
Resistensi terhadap ideologi Pancasila akan tetap ada sepanjang kelompok yang menentangnya belum menyadari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Untuk itu, Mahfud mengajak semua pihak agar bersama-sama berkomitmen menjaga Pancasila dari rongrongan kelompok radikal.
Cara paling efektif menangkal hal itu menurut Mahfud adalah dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan itu, masyarakat yang memahami secara baik Pancasila harus turut mengajak orang-orang disekitarnya yang belum tersadarkan akan urgensi mengamalkannya.
"Pancasila sebagai Ideologi Negara telah terbukti mampu menjadi kekuatan pemersatu bangsa yang dapat merajut Ke-Bhinneka-an di tengah berbagai tantangan bangsa," ujar Mahfud.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengatakan eksistensi Pancasila bakal terus terancam oleh kelompok penentang sepanjang itu hanya dijadikan konsumsi pengetahuan.
Menurutnya, Pancasila harus teraktualisasi dalan setiap kebijakan publik meliputi aspek pemerintahan dan masyarakat sipil. Dengan begitu, kata Benny, Pancasila akan lebih awet di benak masyarakat.
"Pancasila harus diaktualisasikan dalam kebijakan publik agar ideologi benar-benar mewujudkan kesejahteraan masyarakat," katanya saat dihubungi terpisah.
Mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila yang disebutkan Mahfud, Benny sepakat hal itu perlu diwujudkan di masyarakat. Namun ia menambahkan Pancasila juga perlu diarusutamakan di dunia maya. Bentuknya, kata rohaniawan ini, adalah berupa konten visual yang memperlihatkan bagaimana Pancasila itu berkerja dan tertanam dalam perilaku.
Ajaran Pancasila menurut Benny akan lebih konkret jika diperkenalkan dengan konten video. Maka, masyarakat pun harus kreatif. Aktualisasi terbesar dalam mensiarkan Pancasila adalah dengan inovasi teknologi yang bisa bermanfaat bagi kemanusiaan. "Ini harus diaktualisasikan dengan karya nyata," ujar Benny.
Benny mengakui mewujudkan hal itu memang jadi tantangan tersendiri. Untuk itu, pihaknya pun hingga kini telah membuat beragam program agar Pancasila dapat dengan mudah diserap semua kalangan, khususnya kawula muda.
Meski begitu, ia mendorong semua pihak agar terlibat menjadikan Pancasila sebagai ideologi kerja yang secara fungsional dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
"Saatnya ideologi aplikasikan kebijakan publik supaya rasa ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan meresapi kebijakan publik," tandasnya.