Ragam
Oleh Alfin Pulungan pada hari Jumat, 23 Okt 2020 - 08:09:52 WIB
Bagikan Berita ini :

Said Aqil Siradj: Santri Jadi Simbol Perlawanan Penjajah

tscom_news_photo_1603415376.jpg
Ketua Umum PBNU/ Anggota Dewan Pengarah BPIP, KH. Said Aqil Siradj saat menjadi Keynote Speaker dalam Webinar Hari Santri Nasional bertema "Nasionalisme Santri, Ketahanan Pancasila dan Indonesia yang Kuat", Kamis, 22 Oktober 2020. (Sumber foto : Teropong Senayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengatakan santri merupakan simbol perlawanan terhadap penjajahan. Santri di Indonesia, kata dia, memiliki peran besar dalam merebut dan mempertahankan NKRI dari kolonialisme.

"Santri merupakan mitologi yang menjadi atribut kelompok umat Islam yang melawan penjajah," kata Said dalam Webinar Hari Santri Nasional bertema "Nasionalisme Santri, Ketahanan Pancasila dan Indonesia yang Kuat", Kamis, 22 Oktober 2020.

mengatakan santri merupakan cikal bakal umat yang mampu mempertahankan NKRI dan mengedepankan persaudaraan. Menurutnya, Hari Santri Nasional harus dimaknai sebagai momentum bersejarah dalam melahirkan bangsa yang kokoh.

“Indonesia bukan negara Islam bukan negara kafir, tetapi Darussalam negara yang damai, negara kebangsaan satu saudara satu ikatan, seperti sistem yang dipakai Nabi Muhammad yang membangun Madinah," kata Said.

Said menjelaskan rasa persaudaraan atau ukhuwah wathoniyah penting untuk dikedepankan bagi sebuah bangsa. Dengan begitu, bangsa akan menjadi kuat dan memiliki akhlak mulia serta hormat kepada semua pihak, termasuk guru.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini menambahkan, saat ini persoalan perbedaan suku sudah tidak ada lagi. Namun, yang menjadi pekerjaan rumah selanjutnya adalah persoalan agama yang selalu dikaitkan dengan nasionalisme.

Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober. Peringatan santri ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional pada tangga 22.

Sementara itu, Kepala BPIP K.H Yudian Wahyudi mengapresiasi langkah Jokowi menetapkan beleid itu. "Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Presiden yang berani terbitkan Keppres dan menghargai kaum Santri", ucapnya. Dia juga berterima kasih kepada Jokowi karena telah memberdayakan sumber daya manusia (SDM) dari kalangan sebagai pemangku kepentingan.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Benny Susetyo, menilai Hari Santri menjadi momentum bagi negara untuk meningkatkan kemampuan santri agar mampu bersaing dalam kancah global. Dia menyinggung pentingnya santri menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi di era digital.

"Ke depan diharapkan pemerintah memberi kontribusi peningkatan kualitas para santri untuk masuk dalam era digital,” katanya.

tag: #hari-santri-nasional  #said-aqil-siraj  #nahdlatul-ulama  #bpip  #pancasila  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 79 - SOKSI
advertisement
HUT RI 79 - ADIES KADIR
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Ragam Lainnya
Ragam

Film Buya Hamka Luar Biasa, Wajib Ditonton dan Perlu

Oleh Abdullah Al Faqir/Adang Suhardjo
pada hari Sabtu, 29 Apr 2023
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketika saya menerima undangan dari Chandra Tirta W saat itu saya sedang di Bandung, dan saya mempercepat kepulangam ke Jakarta dari rencana sebelumnya akan pulang hari ...
Ragam

Abdul Wachid Gelar Acara Bukber dan Santunan Bersama 1000 Anak-anak Yatim dan Piatu

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI dari fraksi partai Gerindra, Abdul Wachid mengadakan acara buka bersama dan santunan bagi seribuan anak-anak Yatim dan Piatu di kediamannya. Rangkaian ...