JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Legislator dari dapil Bali I Nyoman Parta mengungkapkan, dari awal dimulai kegiatan penukaran plastik dengan beras atau plastik exchange di Gianyar pada awal pandemi, sekitar 72,8 ton sampah plastik telah diangkut ke pengepul yang kemudian akan diolah kembali atau didaur ulang.
Demikian di ungkapkan praktisi lingkungan yang juga Angota DPR RI I Nyoman Parta, Minggu (25/10).
Dikatakannya, setiap banjar atau dusun yang menggelar plastik exchange, sekitar 1,7 ton hingga 4 ton sampah plastik berhasil dikumpulkan.
"Kemarin di Batuyang, kita dapat 4 ton, rata-rata setiap banjar itu bisa dapat 2 ton. Hingga hari ini total sampah plastik yang telah terkumpul 72,8 ton" ungkap Parta kepada wartawan, Minggu (25/10/2020).
Ditambahkannya, selama Mei sampai Oktober ini kegiatan Plastic Exchange sudah dilaksanakan 82 kali di berbagai tempat di Bali, ada yang baru satu kali ada yang sudah 5 kali dilakukan di satu tempat.
Plastik exchange ini menjadi kegiatan yang bisa merangkul semuanya. Karena setiap masyarakat memiliki karakter yang beragam.
"Ada yang memang peduli dari hati, ada yang mau peduli agar mendapatkan sesuatu, dan ada yang memang cuek. Dengan adanya plastik exchange ini semua karakter tersebut bisa dirangkul. Jadi yang ikut memungut sampah plastik tidak hanya yang peduli dari hati saja, tetapi yang cuek pun jadi ikut karena mandapat imbalan, " ujarnya.
Katanya juga, plastik exchange ini merupakan salah satu cara mencegah sampah plastik agar tidak hanyut ke laut (preventing plastic into ocean) dan mengotori sawah kita.
"Bisa dibayangkan bagaimana jika sampah plastik yang 72 ton ini sampai hanyut ke laut, mengapung-apung di tengah laut, kotor laut kita," ujarnya.
"Kenapa laut? Karena laut menjadi tempat kita berekrasi, laut tempat kita mencari makan, selain itu laut juga tempat kita mendapatkan uang karena pantai menjadi tempat yang paling diminati wisatawan, terakhir laut menurut kita di Bali, tempat mengambil tirta amerta untuk mensucikan diri. Laut Indonesia juga kaya akan biota lautnya. Ada terumbu karang yang tidak adamengalahkan di dunia."
"Biota-biota tertentu hanya ada di laut Bali, dari biota ini akan lahir ilmu pengetahuan karena laut juga dijadikan tempat penelitian," kata Parta.
Parta menegaskan, Plastic Exchange adalah salah satu bentuk kegiatan saka dari pengelolaan sampah plastik.
Tetapi tujuan besarnya adalah menyelamatkan laut, karena kalau plastik sudah sampai di tengah laut sampah sudah tidak bisa diambil lagi.
"Biaya yang diperlukan akan sangat besar, mari jaga kelestarian dan kesucian laut lewat komitmet bersama, Preventing plastic into ocean," harapnya
Sementara untuk kelanjutan plastik exchange ini, Parta mengatakan pemeritah harus hadir, stekholeder, pengusaha harus ikut berpartisipasi. Karena Bali bersih harapan bersama dan bisa dinikmati semua orang.
"Celah ini membuka peluang untuk semua orang, plastik exchange hanya istilah kegiatan, harapan bersama Bali bersih" tandasnya.