JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab sudah mengumumkan kalau dirinya akan tiba di tanah air pada Selasa (10/11/2020).
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPD RI
Jimly Asshiddiqie memberikan saran kepada Habib Rizieq untuk berhenti melakukan aksi jalanan.
Jimly mengatakan bahwa bila kontribusi Habib Rizieq akan nyata jika ikut dalam politik, sehingga bisa terlibat dalam pembuatan kebijakan.
“Berjuanglah secara resmi, jangan terus-terusan mobilisasi massa di jalanan. Banyak mudaratnya,” kata Jimly melalui cuitan akun twitternya, Senin (09/11/2020).
Sebelumnya pernyataan dari Ketua Presidium Alumni 212 (PA 212) Slamet Ma’arif yang menyebut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tidak akan masuk ke partai.
Setiba di Indonesia, Habib Rizieq dipastikan tidak akan langsung masuk ke dalam partai, baik itu partai lama maupun partai berhaluan Islam baru seperti Partai Ummat dan Partai Masyumi Reborn.
Hal tersebut sangat disayangkan oleh Jimly karena bila Habib Rizieq bisa bersatu ke dalam sebuah partai, maka bisa melakukan konsolidasi dengan baik.
“Kenapa msti ditolak kalau langsung jadi pemimpin partai?” ujarnya.
Mantan ketum MK tersebut juga menilai bahwa posisi partai Islam saat ini hanya PKB yang aman. Sementara PKS, PAN, dan PPP terancam hilang oleh PBB, Gelora, Partai Ummat dan Partai Masyumi Reborn.
“Silakan semua tokoh terkait saling buka diri dan saling rangkul. Kanalisasi aspirasi ini penting agar tidak terus-terusan meledak di jalan. Pejabat pemerintah juga mesti arif bukakan saluran," tutupnya.