Bisnis
Oleh Givary Apriman pada hari Rabu, 02 Des 2020 - 22:03:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Perjuangan Nur Kholis Huda Agar Siswanya Bisa Belajar Daring dengan Aplikasi Jagoapa

tscom_news_photo_1606921361.jpg
Ilustrasi Gambar (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Nur Kholis Huda (36), adalah Kepala Sekolah SDN Gondanglor 1, kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan yang perjuangannya patut menjadi teladan bagi banyak orang.

Sejak pandemi Covid-19 melanda, sekolah yang dipimpin oleh Nur Kholis terpaksa harus tutup dan pembelajaran harus dilaksanakan secara daring.

Disinilah muncul berbagai permasalahan yg membuat Nur Kholis, guru-guru, orang tua dan para siswa sempat frustasi.

“Pandemi yang datang tiba-tiba ini mengharuskan kami yang tinggal di desa untuk melaksanakan pembelajaran daring mengalami sebuah shock atau kekagetan. Di awal-awal pandemi pembelajaran melalui daring kita laksanakan menggunakan aplikasi zoom, mengolah pembelajaran manajemen kelas dengan Google Classroom kita edukasi ke guru untuk mencoba, menerapkan, tetapi dalam pelaksanaannya banyak kendala yang terjadi. Susah sinyal, keterbatasan kauta, tidak punya gadget, dan kualitas keterbatasan kualitas materi merupakan kendala nyata yang terjadi saat pembelajaran online selama pandemi”, tutur Nur Kholis.

Tetapi alumnus Universitas Negeri Surabaya tahun 2004 tersebut tidak patah arang. Peraih juara 1 guru berprestasi kabupaten Lamongan tahun 2016 dan Finalis Inovasi Pembelajaran Guru SD tahun 2017 ini berusaha mencari solusi terbaik dengan berkolaborasi bersama beberapa pihak.

Bersama pendidik yang lain Nur Kholis ditugaskan oleh Dinas Pendidikan Lamongan untuk bersinergi dengan Smart Foundation dan aplikasi Jagoapa.

Kesungguhannya dalam berkolaborasi akhirnya membuahkan hasil dengan peluncuran program Jago Sinau di Pandopo Kabupaten Lamongan bulan September 2020 lalu.

Jago Sinau adalah program berisi materi pembelajaran daring untuk siswa SD dan SMP yang dapat diakses gratis di Kabupaten Lamongan Melalui aplikasi Jagoapa.

Deddi Nordiawan, selaku Direktur Smart Faundation mengatakan, “Tradisi belajar kita yang tatap muka offline pada akhirnya memang harus beradaptasi. Dengan banyaknya berbagai kendala tadi akhir dari Smart Foundation kami berpikir harus ada sesuatu yang dilakukan, kita tidak bisa memaksakan pembelajaran online yang sinkronus yang real time yang tatap muka. Kita harus mulai berpindah dari sinkron ke pembelajaran asinkron online. Jadi, yang kita lakukan adalah merekam 370 guru-guru SD dan SMP terbaik di Lamongan, yg difasilitasi secara luar biasa oleh pak Nur Kholis dkk ini. Kita ajak guru-guru berkolaborasi direkam satu persatu penuh semangat besar dengan waktu yang sangat singkat terkumpul hampir 1000 video pembelajaran itu kemudian kita simpan dalam satu aplikasi Jagoapa secara asinkronus menjadi pembelajaran yang bisa dinikmati oleh semua pelajar. Jago Sinau namanya. *Menembus Batas Pandemi*, inilah yang kita lakukan. Kuncinya gotong-royong, partisipasi, kerjasama, dan saling mendukung.” ujarnya.

Adi Suwito, saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, menyatakan, “Kami menyambut baik terkait terobosan dari Smart Foundation karena sesuai arahan SKB 4 menteri bahwa proses pembelajaran di masa pandemi ini semua Kepala Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia bisa menggunakan kurikulum dalam keadaan darurat atau dengan menggunakan kurikulum 2013 dan boleh memilih materi-materi yang esensial saja. Ternyata tantangan dalam peraturan itu sudah terjawab dalam program Jago Sinau di aplikasi Jagoapa ini.”

Dengan demikian, perjuangan Nur Kholis tidak sia-sia. Guru-guru dan siswa-siswinya tetap dapat melaksanakan pembelajaran daring selama pandemi ini dengan baik.

tag: #smartfren  #kabupaten-lamongan  #pendidikan  #bisnis  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement