Berita
Oleh Ariful Hakim pada hari Sabtu, 27 Feb 2021 - 23:48:36 WIB
Bagikan Berita ini :

Hadapi Covid, Ketum PBNU Usul PNS Berzakat 2,5%

tscom_news_photo_1614444516.jpg
KH. Said Aqil Siradj (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)--Ketua Umum PBNU, Said Aqil Sirodjmeminta pemerintah untuk menginstruksikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga pegawai BUMNuntuk membayar zakat2,5% dari pendapatan. Said Aqilmenyebut langkah itu untuk mendukung program zakat nasional dalam mengatasi pandemi Corona. Hal itu disampaikan pada Harlah NU ke-98 yang tayang melalui YouTube NU Channel, Sabtu (27/2/21).

"Percuma kamu berorganisasi, percuma kamu berkumpul, percuma kamu bernegara, ber-DPR kecuali kita menggunakan tiga agenda. Satu memobilisasi sedekah, zakat, infak, wakaf, infak, hibah di tengah-tengah ekonomi yang sedang terancam seperti ini. Mari kita jadikan zakat, infak, sedekah, hibah andalan ekonomi kita. Basic ekonomi kita. Kita punya zakat, kita punya infak, kita punya prinsip-prinsip sedekah yang diperintahkan oleh agama kita maka harus kita jalankan dengan baik insya Allah ekonomi yang sedang sepi ini, sedang merosot ini bisa diatasi dengan mudah kalau sudah sedekah," kata Said Aqil dalam sambutannya.

Iamengungkapkan lembaga zakat nasional, Baznas hanya menerima dana zakat sebanyak 358 milyar zakat dalam setahun. Dia menyebut jumlah tersebut masih sedikit di negara mayoritas Islam.

"Bayangkan Baznas itu, itu hanya mampu memobilisir dana 358 milyar, coba memalukan nggak, negara yang mayoritas umat Islam zakatnya yang termobilisir 358 milyar. Kalau dihitung semua nasional, lembaga zakat di daerah-daerah semua ini nasional 10,2 triliun, padahal umat Islam katanya mayoritas, yang kaya juga banyak," tutur dia.

Oleh sebab itu, Said Aqil meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menginstruksikan kepada PNS untuk membayar zakat 2,5 persen dari pendapatan. Said Aqil menyebut percuma negara Islam jika kemiskinan masih terjadi. Dia kemudian mencontohkan kemiskinan di Jakarta hingga daerah lainnya.

"Percuma kita mengaku mayoritas beragama Islam kalau kemiskinan masih kita lihat di depan mata kita. Kalau di Jakarta ya kita masuk di belakang Jalan Thamrin, Jalan Sudirman barulah kita tahu betapa di sana masyarakat miskin, apalagi kalau di daerah, kebanyakan terus terang sajalah kebanyakan orang NU yang miskin," jelasnya.

tag: #said-aqil-siraj  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement