JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Bank Indonesia (BI) menyatakan kinerja sektor industri manufaktur atau pengolahan meningkat. Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) mencapai level 50,01% di kuartal I-2021 meningkat dari 47,29% pada kuartal IV-2020. Secara tahunan posisi PMI-BI Januari-Maret 2021 juga lebih baik dari periode sama tahun lalu yang hanya 45,65%.
"Selain itu, seluruh subsektor diprakirakan akan berada pada fase ekspansi, terutama subsektor kertas dan barang cetakan, subsektor makanan, minuman dan tembakau, serta subsektor pupuk, kimia dan barang dari karet. Responden memprakirakan peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan permintaan pada bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri," kata Erwin, Rabu (14/4).
Pencapaian tersebut sejalan dengan peningkatan kegiatan sektor Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU).
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan, peningkatan terjadi pada hampir seluruh komponen pembentuk PMI-BI. Terutama volume total pesanan, volume persediaan barang jadi, dan volume produksi yang berada dalam fase ekspansi.
Secara subsektor, mayoritas responden mencatat perbaikan kinerja pada kuartal I-2021, terutama subsektor makanan, minuman dan tembakau, subsektor pupuk, kimia dan barang dari karet, dan subsektor tekstil, barang kulit dan alas kaki yang sudah berada pada fase ekspansi.
Ke depan, Erwin menyatakan pada kuartal II-2021, kinerja sektor Industri pengolahan diprakirakan meningkat dan berada dalam fase ekspansi. PMI-BI pada kuartal II-2021 diprakirakan sebesar 55,25%, meningkat dari kuartal sebelumnya.
Peningkatan PMI-BI didorong oleh seluruh komponen pembentuknya, terutama volume produksi, volume total pesanan, dan volume persediaan barang jadi yang berada pada fase ekspansi.