Berita
Oleh Bachtiar pada hari Kamis, 20 Okt 2022 - 21:17:00 WIB
Bagikan Berita ini :

BI Naikkan Suku Bunga Jadi 4,75 Persen, Ahmad Najib: Yang Penting Pemerintah Pastikan Daya Beli Masyarakat Terjaga

tscom_news_photo_1666275420.jpg
Ahmad Najib Qudratullah Politikus PAN (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (DRRR) sebesar 50 basis poin atau 0,50 persen menjadi 4,75 persen merupakan langkah yang cukup realistis.

Pasalnya, dengan adanya kebijakan kenaikkan suku bunga tersebut setidaknya dapat mengurangi tingkat depresiasi, bahkan dapat membantu mengurangi tekanan inflasi dari produk impor.

Anggota Komisi XI DPR Fraksi PAN, Ahmad Najib Qodratullah menilai, kebijakan BI tersebut bisa jadi merupakan langkah antisipatif di tengah gejolak pasar keuangan yang cukup kuat.

Oleh karenanya, Najib juga menekankan agar BI dan pemerintah melakukan upaya bersama guna meminimalisir dampak ekonomi secara keseluruhan.

"Tekanan pasar keuangan cukup kuat akhir-akhir ini, sehingga perlu sinergitas antara BI dan pemerintah," kata Najib kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Kendati demikian, Najib enggan berspekulasi dibalik kebijakan BI tersebut apakah sebagai langkah antisipasi menghadapi resesi ekonomi global atau bukan.

Najib mengatakan bahwa pemerintahlah yang lebih paham untuk menjelaskan soal itu.

"Saya tidak memiliki kompetensi untuk menyebut kalau sekarang kita memasuki masa resesi, karena pemerintahlah yang perlu menyatakan hal tersebut," ujarnya.

Namun, lanjut Najib, kalau melihat data pertumbuhan ekonomi yang masih tumbuh positif, maka masih dalam posisi terhindar dari resesi.

"Saya rasa kita tidak dalam resesi. Kemudian melihat data inflasi terakhir, masih dalam posisi aman. Hanya perlu ekstra hati-hati saja, terutama sektor energi dan pangan," terangnya.

Meski begitu, Mantan Ketua DPW PAN Jawa Barat ini tetap mengingatkan dan pemerintah tidak boleh lengah. "Resesi global perlu terus kita waspadai sekaligus antisipasi yang tepat terhadap beberapa hal," ucapnya.

Terkait untuk rupiah sendiri banyak faktor yang bisa mempengaruhi, sambung Legislator dari Dapil Jawa Barat II, bahwa menjelang akhir tahun 2022 dimana demand valas meningkat. "Tentu, saya rasa BI sudah dan sedang mengantisipasinya," tegasnya lagi.

Yang tidak kalah penting lagi, kata Najib, pemerintah saat ini perlu menjaga harga-harga komoditas kemudian memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga.

"Keterjangkauan masyarakat terhadap harga komoditas menjadi salah satu kunci menjaga inflasi," imbuhnya.

Ditempat terpisah, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan BI memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (DRRR) sebesar 50 basis poin atau 0,50 persen menjadi 4,75 persen. Dengan demikian, suku bunga deposit facility naik 50 bps menjadi 4 persen dan lending facility naik 50 bps menjadi 5,5 persen. "RDG BI pada tangga 19-20 Oktober 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7DRRR sebesar 50 bps menjadi 4,75 persen," ujarnya, Kamis (20/10/2022).

Perry mengatakan, keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai antisipasi untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3 persen plus minus 1 persen pada paruh kedua tahun 2023.

Selain itu, keputusan ini juga untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat akibat semakin kuatnya mata uang dollar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.

"Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi atau over shooting," ucap Perry.

Sebagai informasi, kebijakan kenaikan suku bunga oleh BI telah dilakukan ketiga kalinya, setelah pada Agustus dan September lalu BI telah menaikan suku bunga acuan masing-masing sebesar 25 bps dan 50 bps.

tag: #bank-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement