JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - "Dahsyat langkah Mas Tommy bangun organisasi massa untuk benahi keterpurukan NKRI. Apalagi, gagasan Trisakti Bung Karno dipadukan dengan ide bernas Pak Harto yang melandasi cita-cita perjuangannya. Top habis!" demikian tutur Ricky Tamba, juru bicara Jaringan '98 dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (11/6/2015).
Ricky menganggap, putra bungsu mendiang Presiden Soeharto yakni Hutomo Mandala Putra yang akrab disapa Tommy Soeharto, termasuk salah satu putra bangsa yang merasa wajib berjuang memajukan dan menjaga keutuhan bangsa. Tak ingin bangsa ini terpuruk, Tommy pun mendirikan ormas baru HMPI (Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia).
Karenanya, Ricky mengajak para aktivis pro demokrasi untuk mendukung tekad Tommy tersebut. Dia minta tak perlu ada lagi dikotomi orde-ordean, karena sudah tidak relevan. "Gak relevan lagi bicara orde-orde-an di tengah keterpurukan bangsa dan penderitaan rakyat," ujar si empu nama lengkap Ricky Hasudungan Tamba ini.
Sebab, dia menambahkan, tiap era ada kelebihan dan kekurangan. Contohnya, era reformasi belum bisa swasembada pangan seperti dulu, tapi bebas berserikat dan berpendapat. Malah, sekarang, Indonesia malah sedang dijajah oleh faham neoliberalisme. "Pancasila dikhianati para reformis gadungan dan aktivis-politisi penjual bangsa," terang Ricky.
Kendati demikian, Ricky, mantan sekjen Gerakan Pemuda Kerakyatan (GPK) mengingatkan gerakan Tommy Soeharto yang ingin mengembalikan kejayaan Indonesia haruslah tulus, konsisten dan berkelanjutan. Sebaiknya Tommy berhati-hati jangan salah memilih teman seperjuangan, harus tepat dalam strategi-taktik dan gaya komunikasi massa. Ricky yang kini sudah bergabung di Partai Nasdem itu menyarankan agar Tommy sering bertemu langsung dengan rakyat di basis akar rumput hingga pelosok perdesaan untuk menghimpun persoalan dan mencari solusi terbaiknya.
"Kami dukung dan selalu siap berjuang bersama Mas Tommy, demi rasa cinta kepada ibu pertiwi yang sedang bersusah hati. Fitnah, intrik dan 'ngawurisme' sesat pikir cuekin saja, daripada NKRI bubar. Biarkan sejarah menilai, mana emas mana loyang. Bila garis tangannya menjadi Presiden RI nanti, hanya Tuhan yang tahu. Maju terus bersama rakyat, Mas Tommy!" kata Ricky menyudahi pernyataannya. (b)
