JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Thohir mengaku pesimis dengan target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah ditengah kondisi pandemi Covid-19 yang terus mengalami kenaikan kasus.
"Kalau melihat statistik kenaikan kasus covid-19 per bulan ini maka saya pesimistis, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kwartal 2 (Q-II) bisa mencapai 7-8% seperti keinginan pemerintah," kata Politikus PAN itu kepada wartawan, Selasa (22/06/2021).
Menurutnya, kenaikan kasus Covid-19 khususnya di Jawa akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Mengingat pulau Jawa memiliki kontribusi terbesar dalam perekonomian nasional. Target untuk rebound di Q-II 2021 ini sulit akan tercapai namun tetap bisa tumbuh di zona positif," ujar Waketum PAN itu.
Lebih lanjut Hafisz mengatakan, meskipun berbagai indikator perekonomian mulai dari indeks manufaktur, keyakinan konsumen, konsumsi listrik, hingga penjualan kendaraan bermotor sudah tumbuh.
"Namun dengan maraknya serangan varian Delta Covid-19 ini pertumbuhan ekonomi pasti akan terkoreksi cukup jauh dari target kecuali ada upaya-upaya extra ordinary dari pemerintah dalam menanggulangi Covid-19 dan varian barunya," paparnya.
Hafisz menekankan agar pola pengendalian Covid-19 dikendalikan dengan serius karena jika ditangani setengah-setengah maka sulit ekonomi akan berjalan baik.
"Karena tidakdk mungkin akan bisa melakukan kegiatan normal disektor apapun termasuk sekolah, rapat rapat, sosial, agama, hiburan, pariwisata yang ujungnya akan menekan kegiatan ekonomi secara nasional," tegasnya.