JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pemerintah diminta untuk lebih mengoptimalkan program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN agar tepat sasaran. Lantaran hingga saat ini pertumbuhan ekonomi nasional masih lambat dan belum sesuai dengan yang diharapkan.
Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Ahmad Najib Qodratullah saat memberikan respon terkait realisasi pertumbuhan ekonomi nasional semester I tahun 2021 yang hanya berada pada kisaraan 3,1 hingga 3,3 persen. Realisasi ini jauh di bawah target dari APBN 2021 sebesar lima persen.
"Pemerintah harus lebih mengoptimalkan program PEN yang lebih tepat sasaran. Supaya mampu mendorong daya beli konsumsi masyarakat," kata Najib sapaanya, Selasa, (3/8/2021).
Najib menerangkan, bantuan langsung tunai dan bantuan sosial harus terus digulirkan oleh pemerintah agar siklus perekonomian terjaga
"Fokus bagaimana kita mampu mendorong daya beli masyarakat agar kemudian bangkit. Prioritaskan masyarakat kecil, agar kemudian daya beli itu bisa meningkat," tegas Najib.
Najib menekankan, agar pemerintah harus konsisten dan dispilin dalam penanganan covid-19. Bukan hanya sekedar menerapakan PPKM, tetapi juga harus tersturuktur. Pasalnya, kebijakan pembatasan kegiatan telah membuat daya beli masyarakat menurun dan terbatas.
"Ya memang ini kita harus melakukan revolusi sosial dengan masyarakat bersama-sama sehingga kita bisa adaptif dengan situasi dan kondisi sehimgga kita tidak berlarut-larut denhan PPKM dan PPKM Terus dan pemerinyah perlu mendorong stimulus yang betul-betul menyentuh langsung masyarakat," tandas Najib.