Bisnis
Oleh Aswan pada hari Rabu, 11 Agu 2021 - 23:20:02 WIB
Bagikan Berita ini :

Pertumbuhan Utang Negara Makin Melambung Tinggi, Ekonom: Pemerintah Gali Lubang Makin Dalam

tscom_news_photo_1628691619.jpg
(Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Ekonom Senior Fuad Bawazier menyampaikan pemerintah perlu memperhatikan peringatan BPK beberapa waktu yang lalu ihwal bahanya gagal bayar utang lantaran pertumbuhan pendapatan negara yang menciut.

Pasalnya pemerintah hendak menambahkan utang negara di luar negeri sebesar Rp 515 triliun. Namun kebijakan penambahan utang itu dinilai kontradiktif dengan pernyataan BPS di mana ekonomi nasional saat ini meningkat.

“Sementara pertumbuhan utang negara meroket. Sudah agak lama Pemerintah gali lubang yang semakin dalam untuk tutup lubang lama. Sepertinya Menteri Keuangan (Sri Mulyani) tidak punya ide selain bikin utang,” ucap Fuad kepada wartawan, Rabu (11/8).

Dia menambahkan pemerintah sempat ide baru dengan mengeluarkan rencana kebijakan memajaki sembako, jasa pendidikan dan jasa kesehatan sebesar 12 persen untuk menutupi utang negara.

"Ide ini sudah dikirimkan ke DPR dalam bentuk revisi RUU KUP (Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan) yang kabarnya akan dibahas dalam tahun ini. Melihat isinya yang mengatur macam-macam pajak, cukai, dan tax amnesty, serta pidana perpajakan dan lain-lain maka judul RUU KUP yang diajukan oleh Pemerintah itu tidak tepat,” tegasnya.

Menurutnya, pemerintah mendorong adanya omnibus law perpajakan, bukan malah membuat kebijakan pajak yang menyentuh rakyat kecil.

"Tapi mungkin karena kemarin Omnibus Law Cipta Kerja banyak dicibir, jadi tidak lagi pakai istilah Omnibus law? Tapi jelas RUU KUP itu jenisnya Omnibus law karena isinya macam-macam,” urainya.

“Dengan RUU KUP ini pemerintah ingin menambah pemasukan negara untuk meningkatkan kemampuannya bayar utang, tapi lagi-lagi rakyat kecil yang akan memikul beban utang itu,” tandasnya.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyampaikan laporan pertumbuhan ekonomi nasional kuartal II/2021, hasilnya ekonomi nasional tumbuh 7,07 persen di kuartal II/2021 berdasarkan year on year.

tag: #utang-pemerintah  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement