JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Partai Demokrat menilai terlalu dini untuk berspekulasi dan membahas Pemilu 2024. Apalagi, kemudian ada politisi atau kelompok politisi yang berupaya mencabut hak konstitusional rakyat di 2024 untuk memilih dan dipilih dengan meniadakan atau memundurkan pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra saat merespon isu pemilu 2024 bakal diundur hingga tahun 2027. Isu ini masih terus bergulir meskipun KPU sudah membantah terkait kabar akan mundurnya pemilu 2024.
"Saran kami, mari kita fokus saja memantau, mengkritisi, dan membantu pemerintah dalam menangani pandemi.
Masih banyak yang perlu dilakukan, untuk memastikan penurunan jumlah pasien positif Covid-19 harian, penurunan jumlah meninggal harian, penurunan positivity rate, dan penurunan death rate, agar bisa mencapai angka seperti sebelum PPKM Darurat 3 Juli 2021," kata Politikus Demokrat dalam keterangan tertulis, Jumat, (20/8/2021).
Saat ini, kata Herzaky, beberapa indikator memang turun dibandingkan beberapa minggu terakhir, tapi masih belum serendah seperti sebelum PPKM Darurat tanggal 3 Juli 2021 dimulai.
"Apakah sekarang angka positif harian sudah di bawah 10 ribu kembali? Apakah angka kematian sudah di bawah 500, seperti sebelum akhir Juni 2021?," jelas Herzaky.
Terlebih lagi, lanjut Herzaky, hingga saat ini target testing dan vaksinasi harian saja masih jauh dari harapan. Herzaky menilai, dibutuhkan kerja nyata dan keras untuk mewujudkan hal tersebut.
"Kita butuh kerja dengan hasil nyata, bukan kerja sekedar citra belaka," tandas Herzaky.