Berita
Oleh Aswan pada hari Jumat, 03 Sep 2021 - 16:29:16 WIB
Bagikan Berita ini :

Soal Dugaan Kebocoran Data Jokowi di Internet, Ini Kata Pakar Keamanan Siber

tscom_news_photo_1630661356.jpg
Ismail Fahmi, penemu dan pengendali Drone Emprit (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Para warga net (netizen) sedang heboh dugaan kebocoran data karena sertifikat vaksin Covid-19 milik Presiden Joko Widodo bocor di internet. Pakar keamanan siber pun angka suara mengenai hal tersebut.

Menurut Pengamat media sosial dan pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, sertifikat vaksin Jokowi yang bocor di internet asli. Sebab aplikasi Peduli Lindungi memungkinkan orang bisa meminta tolong siapapun download dari aplikasi kalau tahu Nomor Induk Kependudukan (NIK) tanggal lahir , tanggal vaksinasi dan jenis vaksinnya.

"Sebenarnya caption di atas dibuat heboh saja. Aslinya di PeduliLindungi siapapun yang sudah login di app bisa cek sertifikat siapapun selama tahun NIK, nama dan tanggal lahir," ujarnya seperti dikutip Jumat (3/9/2021).

"Jadi ini adalah "fitur". Tetapi enggak tahu apakah memang semudah itu orang boleh download sertifikat orang lain."

Ismail menambahkan, Indonesia perlu tata kelola yang bagus untuk data pribadi. Caranya melalui Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Di sana harusnya diatur mana data umum dan mana data pribadi yang tidak boleh disebar.

Baca Juga: Kerumunan Saat Kunjungan Jokowi Kembali Terjadi, Apa Kata Istana?

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, menepis tudingan bahwa data sertifikat vaksin Jokowi yang beredar di internet karena kebocoran data PeduliLindungi. Ia menyarankan masyarakat untuk menanyakan kepada data itu bisa beredar di publik kepada Kementerian Kesehatan.

"Data PeduliLindungi yang saat ini berada di cloud Kominfo baru dimigrasi ke DC (data center) Kominfo dan statusnya aman. Data yang ditanyakan di atas adalah pada saat awal sebelum migrasi ke Kominfo dan kebijakannya berada di Kemenkes," terang Johnny Plate kepada wartawan.

"Agar akurat dan tidak membingungkan masyarakat lebih baik langsung ditanyakan ke Kemenkes. Wali data Covid-19 berada di bawah kewenangan Kemenkes," tambahnya.

PeduliLindungi adalah aplikasi yang dikembangkan Pemerintah melalui kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), dan operator telekomunikasi. Aplikasi ini membantu instansi pemerintah dalam melakukan pelacakan digital untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

PeduliLindungi menyimpan sertifikat vaksin digital masyarakat. Pengguna aplikasi ini juga akan mendapatkan notifikasi jika berada di keramaian atau di kawasan zona merah. Pengguna juga akan mendapatkan peringatan jika di lokasi mereka berada terdapat orang yang terinfeksi Covid-19 positif atau ada Pasien Dalam Pengawasan.

tag: #covid-19  #pedulilindungi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Waka Komisi XIII DPR Pertanyakan Dasar Pemulangan Mary Jane, Ingatkan Agar Tak Langgar Hukum

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 21 Nov 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi XIII Andreas Hugo Pareira mempertanyakan dasar hukum kebijakan yang digunakan Pemerintah dalam pengembalian terpidana mati kasus narkotika, Mary Jane ...
Berita

Survei TBRC: Toni Uloli-Marten Taha Unggul Elektabilitas 45,8%

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Timur Barat Research Center (TBRC) merilis hasil survei terkait Pilgub Gorontalo 2024 menjelang hari pencoblosan pada 27 November. Hasilnya, pasangan Toni Uloli-Marten ...