JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Angkatan Muda Kabah (AMK) sangat menyayangkan sikap Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang tidak patuh terhadap perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal ambang batas tertinggi tarif tes PCR Rp300.000.
Presiden Jokowi melalui Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar ambang batas tertinggi tarif tes PCR Rp300.000.
Menanggapi itu, Budi Gunadi menolak melakukannya dengan alasan harga tes PCR di Indonesia tergolong murah se-dunia.
"Kalau diturunkan menjadi Rp300.000, itu mungkin Indonesia masuk 10 persen yang paling murah dibanding harga PCR airport di dunia," kata Budi Gunadi, Selasa (26/10).
Ketua Umum Angkatan Muda Kabah (AMK) Rendhika D Harsono sangat menyayangkan sikap Menkes Budi Gunadi tersebut.
"Presiden Jokowi minta diturunkan pasti sudah mempertimbangkannya secara matang untuk kepentingan rakyat. Seharusnya Menkes peka dan tidak bertolak belakang dengan presiden," kata Rendhika D Harsono dalam siaran persnya secara tertulis, Rabu (27/10/2021).
Justru, tegas Rendhika, tarif tes PCR sangat mungkin diturunkan kembali hingga Rp200.000 jika pemerintah mau mensubsidi Reagen, yang merupakan komponen utama dan paling mahal di dalam produksi PCR.
"Di dalam PCR itu komponen Reagen lebih dari 90% dari total komponen biaya produksi," ungkap Ketua DPP PPP ini.
AMK telah mengkaji bahwa penurunan harga tes PCR akan berdampak pada percepatan proses testing dan tracing. Ini akan membuat dampak yang cukup signifikan dalam pengendalian penyebaran Covid-19, terutama menyambut varian Covid-19 yang baru.
Rendhika menyebut, dukungan AMK terhadap keinginan Jokowi ini sangat rasional mengingat di saat bersamaan pemerintah sedang melakukan program vaksinasi nasional.
“Kami mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19. Ini perlu kita sukseskan bersama mengingat pemerintah sedang berupaya keras dalam mempercepat pemulihan ekonomi dengan pemulihan Kesehatan melalui program vaksinasi. Terkait dengan PCR, kami percaya, jika PCR-nya semakin murah maka masyarakat dapat menjangkau, penyebaran virus Covid-19 semakin mudah dikendalikan dan pemerintah akan sangat terbantu dari kemampuan masyarakat dalam melakukan tes mandiri," ujar Rendhika.
Sementara itu, Geni Isno Murti, Salah satu Ketua PN AMK menilai keinginan Jokowi agar tarif tes PCR turun menjadi Rp300.000 sangat relevan dan solutif terhadap pengendalian penyebaran virus Covid-19.
"AMK sebagai salah satu organisasi kepemudaan mengapresiasi terhadap keputusan penurunan tarif tes PCR ini," kata Geni Isno Murti.