JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Sejumlah spekulasi politik semakin bermuculan lantaran wacana reshuffle kabinet yang kabarnya akan dilakukan Presiden Jokowi hingga saat ini belum terlaksana.
Isu perombakan pembantu Jokowi itu dikabarkan bakal dilakukan pada hari Rabu (22/12/2021) kemarin.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, mengatakan bahwa Presiden Jokowi tak terburu-buru untuk mereshuffle para pembantunya sebab ia ingin pemerintahannya tetap berjalan aman hingga saat menjelang tahun politik 2024.
"Masih wait and see, menunggu waktu lantaran komposisi politik perlu diatur agar pemerintahannya tetap "aman" menjelang Pemilu 2024," kata Ujang kepada wartawan, Kamis (23/12/2021).
Jokowi ingin menjadi playmaker pada gelaran Pilpres 2024, kata Pengamat Poltik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), sebab, ia tidak bisa lagi maju sebagai calon presiden pada perhelatan tahunan nanti.
"Arahnya sepertinya ke sana (Jokowi ingin jadi playmaker). Ini memastikan semuanya ada dalam rencana dan skenarionya," lanjutnya.
Jokowi tidak mau kecolongan, menurut Ujang, dalam peta politik yang nantinya tidak bisa ia kendalikan atau "bermain" pada Pilpres nanti. Sehingga, mantan Walikota Solo itu ingin memastikan semua tetap dalam kendalinya.
Apalagi secara politik, kata Ujang, Jokowi masih ada sedikit gap dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri. Jokowi secara politik lebih dekat ke Golkar. Itu bisa dilihat dari sikap politik Jokowi yang lebih mempercayai penanganan Covid-19 kepada Menteri-menteri dari Golkar.
"Sehingga, dalam urusan reshuffle kabinet Indonesia Maju ini, Jokowi tidak ingin salah langkah dan Isu tersebut sudah berjalan sejak lama juga mungkin saja saat ini masih terus terjadi," tutupnya.