Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Senin, 28 Mar 2022 - 12:29:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Konflik Papua Semakin Meningkat, TB Hasanuddin: Harus Ada Kebijakan Politik Negara yang Jelas dan Tegas

tscom_news_photo_1648445340.jpg
TB Hasanuddin (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin menyoroti eskalasi kekerasan di Papua sudah sangat menghawatirkan.

Ia mengatakan, belum usai duka dan prihatin atas kejadian penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pos Koramil Gome, Kabupaten Puncak, Papua, akhir Januari 2022 yang mengakibatkan 3 prajurit gugur, terjadi lagi insiden tewasnya 8 karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Puncak, Papua pada Rabu (2/3).

Lalu terjadi lagi penyerangan Pos Satgas Mupe Marinir-3 di Kampung Dikware Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, Sabtu (26/3) yang mengakibatkan 10 prajurit luka berat bahkan 2 diantaranya meninggal dunia.

"Saya sangat prihatin dan menyampaikan duka yang sedalam-dalamnya. Korban rakyat, TNI dan Polri sudah bergelimpangan. Demi kemanusiaan dan perdamaian kekerasan di Papua perlu dilakukan tindakan serius," tegas politisi PDI Perjuangan ini kepada awak media, Senin(28/3).

Hasanuddin mengungkapkan walaupun sudah dikeluarkan otonomi khusus (otsus) baru dan rencana pemekaran, tapi kedua konsep ini menjadi pro dan kontra.

"Terlebih saat ini sistem persenjataan yang dimiliki gerombolan semakin banyak dan modern seperti M16 yang dilengkapi pelontar granat , SS 1 , Getmi ( G3 ) dan lainnya. Dibandingkan 10 tahun lalu yang mungkin masih menggunakan senapan laras panjang rakitan," bebernya.

Hasanuddin menyoroti gerakan politik tokoh papua merdeka di luar negeri seperti Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat, Benny Wenda, semakin masif bahkan mendapat dukungan dari parlemen beberapa negara lain.

Sementara, kata dia, proses penyelesaian masalah Papua di dalam negeri masih belum komprehensif.

Ia menilai, perubahan istilah dari OPM, KKB dan sekarang menjadi teroris belum merubah situasi lebih damai justru eskalasinya semakin meningkat.

"Saran saya harus dirumuskan sebuah Keputusan Politik Negara, diinisiasi oleh pemerintah. Keputusan ini harus komprehensif dan menjadi pedoman untuk dijabarkan menjadi strategi penanganan," tuturnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan setelah ada kebijakan politik negara barulah TNI, Polri dan unsur-unsur lainnya merumuskan strategi penanganannya bersama komponen lain.

"Setelah itu baru satuan satuan di bawah ( Kodam , Polda dan lain lain ) membuat konsep operasi dan konsep tehnisnya. Jadi ada satu kesatuan pikir dan hirarki penanganan yang jelas," tandasnya.

tag: #tb-hasanuddin  #pdip  #papua  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Waka Komisi XIII DPR Pertanyakan Dasar Pemulangan Mary Jane, Ingatkan Agar Tak Langgar Hukum

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 21 Nov 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi XIII Andreas Hugo Pareira mempertanyakan dasar hukum kebijakan yang digunakan Pemerintah dalam pengembalian terpidana mati kasus narkotika, Mary Jane ...
Berita

Survei TBRC: Toni Uloli-Marten Taha Unggul Elektabilitas 45,8%

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Timur Barat Research Center (TBRC) merilis hasil survei terkait Pilgub Gorontalo 2024 menjelang hari pencoblosan pada 27 November. Hasilnya, pasangan Toni Uloli-Marten ...