JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Siang terik di bulan Ramadan tidak menyurutkan semangat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas untuk menjalankan ibadah puasa sembari bersilaturahmi menemui para warga di Daerah Pilihannya (dapil) Jawa Timur VII (20/4/22). Ibas mengunjungi perkebunan pisang cavendish di Desa Ciluk, Kabupaten Ponorogo. Budidaya pisang cavendish di desa ini dikenal memiliki hasil yang berkualitas premium.
Ibas ditemani para pekebun pisang dan mitranya, serta warga setempat menilik langsung perkebunan pisang cavendish tersebut. Ia bahkan tak sungkan ikut memanen pisang bersama pekebun yang lain. Ramai para warga turut hadir menyambut kedatangan Ibas.
“Biasanya berapa ini masa tanamnya sampai bisa dipanen?” tanya Ibas sembari melihat pisang-pisang yang siap dipanen. “Untuk pisang cavendhis biasanya 9 bulan Mas. Hasil panen ini disalurkan ke kami sebagai mitra yang akan menjualnya,” jawab Rizal, Direktur CV Putri Tani, mitra dari pekebun pisang Desa Ciluk.
“Kalau untuk khasiatnya apa saja ini?” lanjut Ibas. “Tentu pisang cavendish lebih bagus dari pisang-pisang yang lain Mas. Kandungan alkalinya juga lebih tinggi dari yang lain. Terus tidak mudah mblenyek (lembek), bisa disimpan lama karena buahnya kokoh tebal. Biasanya ini dijual ke pasar, baik internasional maupun nasional,” jawab Rizal.
“Masya Allah, banyak khasiat dan kelebihannya ya ternyata. Katanya alkali itu ampuh untuk mengontrol lemak dalam tubuh dan membantu kesehatan otak. Jadi, budidaya pisang cavendish ini, selain memberikan manfaat untuk perekonomian pekebun, ternyata juga bermanfaat banyak untuk kesehatan kita semua, keren nggih,” imbuh Ibas.
Tak hanya menilik, Ibas juga memberikan aksi nyata kepeduliannya dengan kelompok kebun. Dalam kegiatan ini Ibas menyalurkan bantuan berupa 500 paket sembako untuk petani dan warga Desa Ciluk, serta pupuk, dan alat semprot hama.
Usai melihat kebun pisang, Ibas kemudian menyapa warga yang hadir. “Pripun kabare Bapak-Ibu sedoyo, sae?” sapa Ibas kepada seluruh masyarakat yang hadir. “Apa kabar semua? Baik? Kalo baik angkat tangan semua,” imbuh Ibas yang disambut semangat para warga, “SAE! SEHAT! PUASA!”
“Alhamdulillah, ini baru Desa Ciluk yang semangat dan penuh dengan kegembiraan. Walaupun dua tahun meniko banyak yang sakit, banyak yang dipanggil yang mahakuasa karena pandemi COVID-19, saya berdoa dan berharap agar bapak-ibu panjenengan sedoyo semuanya sehat, panjang umur,” sambung ibas.
Kedatangan Ibas ke Desa Ciluk bermaksud untuk terus menjalin silaturahmi yang erat dengan dengan masyarakat. Selain itu, sebagai wakil rakyat Ibas ingin mendengar dan menerima aspirasi secara langsung dari kepala desa, kelompok tani, maupun seluruh warga. Ibas melihat Desa Ciluk memiliki potensi besar dalam berkebun. Ia berharap perkebunan tersebut dapat berjalan dengan produktif dan optimal.
“Yang terpenting tetap semangat dalam berkebun, manfaatkan lahan sebanyak-banyaknya dan sebaik mungkin. Banyak di daerah perkotaan yang tidak bisa berkebun atau bercocok tanam, alhamdulillah di Desa Ciluk masih ada lahan untuk berkebun, itu yang harus disyukuri,” tutur Ibas.
Ibas tak henti-hentinya terus memperhatikan kesejahteraan pekebun dan petani. Ia terus menyuarakan agar tidak ada impor beras saat para petani sedang masa panen. Selain itu, Ia terus mengusahakan agar harga eceran pupuk tidak dipatok terlalu tinggi, terutama untuk pupuk subsidi. Masih banyak petani yang mengandalkan pupuk subsidi, jika harga jualnya terlalu tinggi petani tidak akan mendapat keuntungan yang maksimal. Ia juga terus mendorong agar setiap kelompok tani memiliki alat pertanian yang modern dan memadai. Dengan demikian, pekerjaan para petani bisa lebih efisien.
Selain bertani, Ibas juga melihat potensi lain di Desa Ciluk, yaitu berkebun buah pisang. “Kebun pisang memang tidak sebanyak yang bertani, tetapi ini sangat menguntungkan karena dalam setahun bisa 1 – 2 kali panen. Pisang juga merupakan buah-buahan yang sarat akan vitamin dan banyak manfaatnya. Selain di bulan Ramadan bisa diolah jadi kolak, pisang bisa juga jadi sumber energi ketika harus beraktivitas tinggi karena memiliki protein yang baik,” ujar Ibas.
Jumangin selaku pemilik kebun pisang cavendish merasa senang atas kunjungan dan bantuan yang diberikan Ibas. “Maturnuwun, Mas Ibas, semoga Mas Ibas bisa terus membantu dalam usaha pisang cavendish, bisa mendapat harga yang terjangkau. Semoga segala bantuan Mas Ibas bisa menjadi barokah dan keberkahan di bulan Ramadan,” doa Jumangin.
“Selain itu, Mas Ibas, kalau boleh izin, kami meminta diberi bantuan traktor lotari agar hasil panen pisangnya gemuk-gemuk. Minta tolong juga diangkat perekonomiannya untuk para pekebun pisang cavendish. Kami juga ingin anak-anak kami menjadi generasi yang cerdas, kalau bisa adakan beasiswa minimal setingkat SD – SMA. Dan yang terakhir, ibu-ibu tadi mengatakan kalau pohon pisang cavendish itu bisa dijadikan keripik, tapi kami belum tahu bagaimana pembuatannya dan tidak punya alatnya, mohon bantuannya, Mas Ibas,” sambungnya.
Rano, Ketua Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (GMFKPPI) Ponorogo yang turut hadir dalam kesempatan ini, mengucapkan rasa bangganya atas kehadiran Ibas ke Desa Ciluk. “Ini bisa jadi contoh untuk wakil rakyat yang lain, sangat jarang ada wakil rakyat yang datang ke mari,” kata Rano.
Murtini, salah satu warga, seorang pedagang buah juga merasa senang telah dibantu perekonomiannya. “Alhamdulillah, terima kasih bantuannya, Mas Ibas. Harga sembako naik berpengaruh juga ke jualan saya. Dapat bantuan dari Mas Ibas benar-benar bermanfaat. Semoga untuk selanjutnya Mas Ibas bisa kembali lagi ke sini, melihat hasil tani kami, terutama pisang dan buah-buahan. Semoga Desa Ciluk semakin baju bersama Mas Ibas,” ungkap Murtini.