TEROPONGSENAYAN (JAKARTA)-Rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir dinilai bermuatan politis oleh Joko Purwanto, anggota Komisi VII DPR RI. Pasalnya, hal tersebut tak lebih sebagai proyek mercusuar bagi pemerintah.
"Saya menilai rencana itu lebih sebagai proyek mercusuar dibanding manfaat ekonomis yang nyata," papar Joko Purwanto kepada TeropongSenayan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/6/2015).
Joko yang juga memiliki pengalaman menangani proyek pembangkit listrik itu mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) membutuhkan SDM yang benar ahli, teknologi yang aman serta kondisi lahan yang bebas gempa.
"Pertanyaanya apakah kita benar-benar sudah memiliki SDM yang benar ahli nuklir dalam jumlah yang memadai? Juga apakah sudah terjamin keamanan teknologinya?," ujar Joko Purwanto yang juga politisi PPP ini.
Joko mengingatkan Indonesia masih memiliki aneka sumber energi yang bisa dikembangkan guna memenuhi kebutuhan domestik. Sehingga PLTN dinilai masih belum mendesak dilakukan. Sebab ancaman resikonya sangat besar.
Seperti diketahui pemerintah telah merampungkan buku putih rencana pembangunan PLTN berkapasitas 5000 MW. Rencananya dibangun disejumlah daerah antara lain Belitung dan Kalimantan.
Bahkan Gubernur Kaltim Awang Farouk mengklaim sudah mendapatkan investor dari China untuk membangun PLTN di daerah Berau. Rencana serupa juga diinginkan oleh pemprov Kalimantan Tengah dan Bangka Belitung.(ris)