Oleh Faizal Assegaf pada hari Senin, 04 Sep 2023 - 11:23:05 WIB
Bagikan Berita ini :

KPK Usik Cak Imin, Intrik JKW atau SBY?

tscom_news_photo_1693801385.jpeg
Faizal Assegaf (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Surya Paloh dan Anies merusak permainan politik Jokowi, Gerindra dan PDIP. Manuver Nasdem dan PKB mengusung Anies-Cak Imin, mesti dicermati punya kalkulasi strategis.

Maklum, jaringan PKB yang berakar di Jawa Timur, kini mulai memasuki orbit konsolidasi gerakan perubahan. Basis jutaan warga NU tersebut bakal menjadi arena politik paling sengit.

Selain itu, Nasdem dan PKB memiliki pengaruh yang signifikan di sentrum kekuasaan. Saling beradu kuat dengan PDIP dan Gerindra. Membuat PAN, Golkar dan PPP semakin redup dan dilematis.

Di luar Istana PKS, Anies dan elemen oposisi lincah berkonsolidasi dengan rakyat. Sementara di dalam jantung kekuasaan, PKB dan Nasdem melucuti pengaruh Jokowi.

Formasi politik yang cerdas. Memberi peluang kemenangan bagi Anies-Cak Imin. Namun, muncul polemik isu korupsi. Tak beda dugaan kasus Gibran, Kaesang, Erick Thohir, Airlangga dan Ganjar.

Bila KPK nekat bidik Cak Imin, jelas sangat fatal. Berpotensi menyulut gejolak politik. Jokowi akan berada dalam sorotan serius, lantaran terkesan berupaya keras menjegal Anies.

Namun, Istana dan KPK sangat hati-hati. Sebab bersatunya Nasdem dan PKB usung Anies-Cak Imin, membuat ruang gerak Jokowi semakin terjepit. Itu poinnya!

Nasdem sudah diobok-obok. Jika PKB pun dizalimi, imbasnya semakin merusak citra Jokowi. Namun, kemarahan SBY lantaran anaknya gagal jadi Cawapres, juga patut diwaspadai.

Mengingat sehari setelah Demokrat resmi keluar dari barisan perubahan, muncul manuver KPK mengusik Cak Imin. Akal-akalan dan berbau politis. Diduga itu intrik Jokowi atau SBY…?

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 79 - SOKSI
advertisement
HUT RI 79 - ADIES KADIR
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Opini

Berkah Tanpa Gibran

Oleh Ahmadie Thaha (Pengaruh Pesantren Tadabbur al-Qur'an)
pada hari Jumat, 25 Okt 2024
Prabowo Subianto baru saja dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8, dan dalam pidato perdananya yang menggelegar di Gedung MPR/DPR Senayan, ia mengutip sebuah kalimat yang islami: Baldatun ...
Opini

Mengapa Pigai Minta Rp 20 T?

Menteri HAM Nathalius Pigai minta anggaran Rp 20 T untuk Kementerian yang dipimpinnya. Sontak publik terkaget-kaget. Bahkan seorang mantan pejabat negara memperkirakan keinginan itu tidak akan ...