Oleh Sahlan Ake pada hari Sabtu, 18 Jan 2025 - 08:05:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Nelayan HNSI Resah Tak Dapat Perhatian, Pengurus Pusat Ditengarai Sibuk Berebut Kekuasaan

tscom_news_photo_1737162344.jpg
HNSI (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dilaporkan kini dalam kondisi resah akibat tidak mendapat perhatian organisasi. Adanya kepengurusan ganda HNSI di tingkat pusat diduga menjadi pemicunya.

Dua kepengurusan HNSI di pusat tersebut, di antaranya pimpinan Herman Herry dan pimpinan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut /KASAL Laksamana TNI Purn Soemarjono.

"Para pengurus pengurus pusat sibuk dalam merebut jabatan Ketua Umum HNSI. Para anggota juga bingung dengan dengan kepengurusan ganda di pusat saat ini," kata Aktivis Nelayan HNSI Andy Willkam Sinaga dalam keterangannya, Sabtu (19/1/2025).

Andy mengungkapkan, saat ini para nelayan Muara Baru dan Muara Gembong Bekasi merasa tidak pernah lagi diadvokasi hak - hak normatifnya. Seperti kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk nelayan anggota HNSI.

Andy yang juga Ketua Departemen Jaminan dan Kesejahteraan Sosial Nelayan DPP HNSI menambahkan,belum lagi banyak persoalan tentang Nelayan di Indonesia yang harus diselesaikan HNSI.

Di mana Nelayan Indonesia menghadapi berbagai persoalan, di antaranya penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) nelayan asing, seperti dari Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia.

"Mereka sering menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia. Kemudian Praktik menangkap ikan secara berlebihan menyebabkan 75
persen sumber daya ikan Indonesia dieksploitasi," kata Andy.


Kemudian, lanjut Andy, masih adanya kebijakan yang tidak merata sehingga memarginalkan nelayan tradisional dan masyarakat pesisir. Belum lagi dari peran HNSI untuk ikut serta dalam program Makan Bergizi Gratis dari Presiden Prabowo.

Di mana ikan merupakan makanan yang bergizi yang bisa menjadi menu MBG, Semua ini, kata Andy, tentu saja membutuhkan kepemimpinan HNSI yang kuat dan kredibel dengan kepemimpinan tunggal.

"Kami meminta agar dualisme kepengurusan di HNSI ini segera diakhiri, dan pemerintah dalam hal ini Mentri KKP sebagai bapak angkat nelayan perlu turun tangan untuk mendamaikan kepengurusan HNSI Pusat," ujarnya.

tag: #nelayan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement